KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-643 pada Selasa (28/11/2023).
Ini termasuk, Ukraina mengatakan, pihaknya mencurigai Rusia bertanggung jawab atas peracunan Marianna Budanova, istri kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov.
Sementara itu, Ukraina menyampaikan, penembakan Rusia terhadap sebuah desa perbatasan di wilayah timur laut Sumy menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak berusia tujuh tahun.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-643 yang dapat Anda simak:
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa mengatakan, bahwa dukungan militer dan keuangan untuk Ukraina merupakan "kepentingan eksistensial" bagi Eropa.
Ia mempertahankan komitmen belanja pertahanan saat Berlin menghadapi krisis anggaran dalam negeri.
Scholz menyampaikan, Jerman telah menjadi salah satu pendukung terbesar Ukraina bersama dengan Amerika Serikat,yang memasok Kyiv dengan senjata untuk memerangi pasukan penyerbu Rusia.
"Kami akan melanjutkan dukungan ini selama masih diperlukan. Dukungan ini sangat penting. Untuk Ukraina... tetapi juga untuk kita di Eropa. Tak satu pun dari kita ingin membayangkan konsekuensi yang lebih serius yang akan terjadi pada kita jika Putin memenangkan perang ini," kata Scholz, dikutip dari AFP.
Perdana Menteri (PM) Finlandia pada Selasa mengatakan, negaranya akan menutup penyeberangan perbatasan terakhirnya ke Rusia.
Kebijakan itu diambil menyusul masuknya migran yang menurut Helsinki adalah serangan hibrida yang diatur oleh Rusia.
Menteri Dalam Negeri Finlandia Mari Rantanen mengatakan, penutupan akan berlaku pada Kamis (30/11/2023) dan berlangsung hingga 13 Desember.
Negara Nordik, yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 1.340 kilometer, telah menyaksikan lonjakan migran tidak berdokumen yang mencari suaka di perbatasannya dengan Rusia pada November.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-641 Serangan Rusia ke Ukraina: Rudal di Laut Azov | Jubir Meta Diburu
Uni Eropa pada Selasa setuju untuk meningkatkan pengeluarannya lebih dari empat kali lipat untuk melatih tentara Ukraina untuk melawan Rusia, dan menginvestasikan hampir 200 juta euro tambahan.
Blok yang beranggotakan 27 negara tersebut sejauh ini telah melatih 34.000 personel Ukraina untuk garis depan ketika Kyiv berupaya melawan pasukan invasi Rusia.
Hal ini menjadikan UE sebagai penyedia pelatihan terbesar bagi militer Ukraina ketika Kyiv berusaha keras untuk menyusun kembali jumlah mereka dalam menghadapi pertempuran sengit.