Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Gerebek Perkampungan Ilegal Warga Indonesia Jauh di Dalam Hutan, 95 Orang Diperiksa

Kompas.com - 20/09/2023, 08:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Tim operasi gabungan yang dipimpin Departemen Imigrasi Malaysia (Jabatan Imigresen Malaysia/JIM) menggerebek perkampungan ilegal warga Indonesia di dalam hutan Puncak Alam, Selangor, pada Sabtu (16/9/2023) dini hari.

Ketua Pengarah Imigresen Malaysia, YBhg Dato’ Ruslin bin Jusoh, mengatakan 95 orang diperiksa selama operasi tersebut.

Dari jumlah tersebut, 39 orang di antaranya, termasuk tiga anak, harus ditahan karena berbagai pelanggaran.

Baca juga: Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia di Dalam Hutan, 67 Orang Ditahan

"Sisanya, 56 orang tidak ditahan karena mereka telah terdaftar di bawah Program Rekalibrasi Tenaga Kerja (RTK) 2.0 dan memiliki Izin Kunjungan Kerja Sementara (PLKS) yang masih berlaku," kata dia dalam sebuah pernyataan tentang temuan perkampungan ilegal warga Indonesia pada Selasa (19/9/2023).

Tim operasi gabungan yang dipimpin Departemen Imigrasi Malaysia (Jabatan Imigresen Malaysia/JIM) menggerebek perkampungan ilegal warga Indonesia di dalam hutan Puncak Alam, Selangor, pada Sabtu (16/9/2023) dini hari. Ketua Pengarah Imigresen Malaysia, YBhg Dato? Ruslin bin Jusoh, mengatakan 95 orang diperiksa selama operasi tersebut.Departemen Imigras Malaysia via Bernama Tim operasi gabungan yang dipimpin Departemen Imigrasi Malaysia (Jabatan Imigresen Malaysia/JIM) menggerebek perkampungan ilegal warga Indonesia di dalam hutan Puncak Alam, Selangor, pada Sabtu (16/9/2023) dini hari. Ketua Pengarah Imigresen Malaysia, YBhg Dato? Ruslin bin Jusoh, mengatakan 95 orang diperiksa selama operasi tersebut.

Ruslin menjelaskan, operasi terpadu ini melibatkan 110 petugas penegak hukum, termasuk 13 petugas dari kantor pusat Departemen Imigrasi Putrajaya, 13 petugas dari Departemen Registrasi Nasional Malaysia, dan lima petugas dari Angkatan Pertahanan Sipil Malaysia (APM).

Dia bercerita, petugas yang terlibat dalam operasi tersebut menghadapi tantangan berat selama kegiatan.

Baca juga: Perkampungan Ilegal Warga Indonesia di Malaysia: Tanam Jagung dan Pelihara Ayam, Bikin Sekolah Sendiri

Sebab, para patugas harus berjalan di medan yang tidak dikenal di dalam hutan selama 15 menit di malam hari, sementara daerah itu dikelilingi oleh lereng yang curam.

"Ini adalah tugas yang sangat menantang karena pemukiman ilegal itu jauh dari jalan utama dan dikelilingi oleh lereng-lereng yang berbahaya dan jauh di dalam hutan. Selain itu, ada juga jalur-jalur yang digunakan para imigran gelap untuk melarikan diri dari pihak berwenang," katanya, sebagaimana dikutip dari Kantor berita Bernama.

Tim operasi gabungan yang dipimpin Departemen Imigrasi Malaysia (Jabatan Imigresen Malaysia/JIM) menggerebek perkampungan ilegal warga Indonesia di dalam hutan Puncak Alam, Selangor, pada Sabtu (16/9/2023) dini hari. Ketua Pengarah Imigresen Malaysia, YBhg Dato? Ruslin bin Jusoh, mengatakan 95 orang diperiksa selama operasi tersebut.Departemen Imigras Malaysia via Bernama Tim operasi gabungan yang dipimpin Departemen Imigrasi Malaysia (Jabatan Imigresen Malaysia/JIM) menggerebek perkampungan ilegal warga Indonesia di dalam hutan Puncak Alam, Selangor, pada Sabtu (16/9/2023) dini hari. Ketua Pengarah Imigresen Malaysia, YBhg Dato? Ruslin bin Jusoh, mengatakan 95 orang diperiksa selama operasi tersebut.

Ruslin menambahkan bahwa informasi mengenai pemukiman ilegal tersebut telah disampaikan kepada pemerintah daerah setempat untuk ditindaklanjuti.

Semua imigran ilegal, yang berusia antara 2 hingga 59 tahun, akan ditahan di Pusat Penahanan Imigrasi di Semenyih, Selangor.

Imigran gelap rela pertaruhkan nyawa untuk kabur

Bernama melaporkan, para imigran gelap asal Indonesia yang mendirikan perkampungan ilegal di hutan Puncak Alam rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk menghindari penangkapan oleh pihak berwenang saat dilakukan operasi operasi gabungan pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Lagi, Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia

Disebutkan, ada yang dengan sengaja melompat menuruni lereng curam di hutan pada malam hari.

Sementara, beberapa orang mencoba menyelinap melalui jalur pelarian di hutan.

Namun, modus operandi mereka gagal karena petugas penegak hukum telah mengepung daerah tersebut selama dilakukan penggerebekan pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com