Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak WFH, Bisa Kurangi 54 Persen Emisi Dibanding Kerja Kantor

Kompas.com - 19/09/2023, 10:46 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Orang yang bekerja dari rumah sepanjang waktu menghasilkan kurang dari setengah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pekerja kantoran, menurut sebuah studi baru.

Karyawan di Amerika Serikat yang bekerja dari rumah sepanjang waktu diprediksi dapat mengurangi emisi mereka sebesar 54 persen, dibandingkan dengan pekerja yang bekerja di kantor, demikian hasil penelitian tersebut.

Namun, pekerja hybrid tidak mengurangi emisi mereka secara dramatis, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

Baca juga: Ketika Zoom, Aplikasi Simbol WFH, Minta Pegawai Ngantor Lagi...

Dilansir dari Guardian, satu hari kerja jarak jauh dalam seminggu hanya mengurangi emisi sebesar 2 persen karena penghematan energi.

Ini karena tidak berada di kantor diimbangi oleh faktor-faktor seperti peningkatan perjalanan non-komuter saat bekerja dari rumah.

Bekerja dari jarak jauh selama dua atau empat hari dalam seminggu dapat mengurangi emisi seseorang hingga 29 persen dibandingkan dengan pekerja yang berada di tempat.

Para peneliti dari Cornell University dan Microsoft menggunakan beberapa kumpulan data termasuk data karyawan Microsoft sendiri tentang perilaku komutasi dan teleworking untuk memodelkan prediksi emisi gas rumah kaca dari pekerja kantoran, pekerja jarak jauh, dan pekerja hibrida di Amerika Serikat, dengan memeriksa lima kategori emisi termasuk penggunaan energi kantor dan perumahan.

Mereka menemukan bahwa teknologi TI dan komunikasi memiliki dampak yang dapat diabaikan terhadap jejak karbon kerja individu.

Penyebab utama berkurangnya emisi pekerja jarak jauh adalah berkurangnya penggunaan energi di kantor dan emisi dari perjalanan harian.

Manfaat pengurangan emisi yang lebih luas dari bekerja dari rumah termasuk berkurangnya kemacetan kendaraan pada jam-jam sibuk di area komuter, yang kemungkinan besar akan meningkatkan penghematan bahan bakar.

Baca juga: Laporan Terbaru Terkait Fenomena WFH: Gaji Kurang, Kesejahteraan Nomor Sekian...

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa bekerja dari rumah harus direncanakan dengan cermat agar dapat memberikan manfaat penghematan emisi.

"Banyak orang berkata: 'Saya bekerja dari rumah, saya tidak menghasilkan emisi sama sekali'. Itu tidak benar," kata salah satu peneliti, Fengqi You dari Cornell University. "Manfaat bekerja dari rumah kebanyakan positif, namun pertanyaan kuncinya adalah seberapa positif. Ketika orang bekerja dari jarak jauh, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak emisi untuk kegiatan sosial."

Studi ini menemukan bahwa perjalanan non-kerja para pekerja jarak jauh meningkat, dengan lebih banyak mengemudi atau melakukan penerbangan.

Pandemi Covid-19 menciptakan revolusi kerja jarak jauh bagi banyak pekerja kantoran.

Baca juga: Polusi Udara Capai Tingkat Berbahaya, Pekerja di Chiang Mai Thailand Diminta WFH

Di AS dan di tempat lain, banyak orang yang pindah dari zona komuter dengan kepadatan tinggi yang relatif dekat dengan kota besar dan perkantoran ke zona komuter dengan kepadatan rendah yang lebih bernuansa pedesaan.

Menurut penelitian tersebut, hal ini dapat mengakibatkan jarak tempuh yang lebih jauh untuk pekerja hybrid dan jejak karbon yang lebih besar karena meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com