Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Zoom, Aplikasi Simbol WFH, Minta Pegawai "Ngantor" Lagi...

Kompas.com - 09/08/2023, 16:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Associated Press/VOA Indonesia

SAN JOSE, KOMPAS.com - Perusahaan yang namanya identik dengan pekerjaan jarak jauh, bergabung dengan meningkatnya tren kembali bekerja di kantor.

Zoom, platform pionir konferensi video, meminta karyawan yang tinggal dalam radius 50 mil dari kantornya untuk bekerja di kantor dua hari dalam seminggu, demikian konfirmasi dari juru bicara perusahaan itu melalui e-mail.

Pernyataan itu mengatakan, perusahaan telah memutuskan bahwa "pendekatan hybrid terstruktur--yang berarti karyawan yang tinggal di dekat kantor harus berada di kantor dua hari seminggu untuk berinteraksi dengan tim mereka--paling efektif untuk Zoom."

Baca juga: Tak Pernah Bertemu Langsung, Pasangan Ini Berhubungan sampai Menikah Melalui Zoom

Kebijakan baru, yang akan diluncurkan pada Agustus dan September tahun ini, pertama kali dilaporkan oleh New York Times, yang mengatakan bahwa CEO Zoom Eric Yuan menjawab pertanyaan dari karyawan yang tidak senang dengan kebijakan baru tersebut selama rapat Zoom minggu lalu.

Zoom, yang berbasis di San Jose, California, mengalami pertumbuhan eksplosif selama tahun pertama pandemi Covid-19 saat perusahaan bergegas beralih ke pekerjaan jarak jauh, dan bahkan keluarga dan teman beralih ke platform tersebut untuk pertemuan virtual.

Tetapi pertumbuhan itu mandek karena surutnya ancaman pandemi.

Baca juga:

Saham Zoom Video Communications Inc telah anjlok sejak mencapai puncaknya di awal pandemi Covid-19, dari 559 dollar AS (Rp 8,48 juta) per saham pada Oktober 2020, menjadi di bawah 70 dollar AS (Rp 1 juta) pada Selasa (8/8/2023).

Saham tersebut merosot lebih dari sepuluh persen pada awal Agustus. Pada Februari, Zoom mem-PHK sekitar 1.300 orang, atau sekitar 15 persen dari tenaga kerjanya.

Google, Salesforce, dan Amazon adalah beberapa perusahaan besar yang juga meningkatkan kebijakan kembali ke kantor meskipun muncul reaksi negatif dari sebagian karyawan.

Baca juga: Pecat 900 Pegawai via Zoom, Bos Perusahaan AS Ungkap Alasan dan Minta Maaf

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Zoom, Simbol Revolusi Kerja Jarak Jauh, Ingin Pekerja Kembali ke Kantor Paruh Waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com