Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Didakwa Terkait Upaya Batalkan Hasil Pilpres AS 2020

Kompas.com - 02/08/2023, 06:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump didakwa terkait upaya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden AS 2020 pada Selasa (1/8/2023) sore waktu setempat.

Ini tampaknya menjadi ancaman hukum paling serius bagi mantan presiden AS yang sedang berkampanye untuk kembali ke Gedung Putih tersebut.

Trump didakwa dengan tiga tuduhan konspirasi dan satu tuduhan obstruksi dalam dakwaan setebal 45 halaman yang diajukan oleh penasihat khusus Jack Smith.

Baca juga: Trump Kembali Remehkan Dakwaan Terhadapnya

Dakwaan ini datang menyusul penyelidikan yang telah berlangsung lama, setelah mendengar kesaksian sejumlah pihak.

Trump adalah calon terdepan untuk nominasi presiden dari Partai Republik tahun 2024.

Dia dituduh melakukan konspirasi untuk menipu Amerika Serikat dan berkonspirasi untuk menghalangi proses resmi, yakni sidang gabungan Kongres pada 6 Januari 2021 yang diadakan untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat dalm Pilpres 2020.

"Tujuan konspirasi itu adalah untuk membatalkan hasil pemilihan presiden yang sah pada tahun 2020 dengan menggunakan klaim kecurangan pemilu yang disengaja," demikian isi surat dakwaan tersebut, dikutip dari AFP.

Sama seperti dakwaan sebelumnya terhadap Trump, dia diperkirakan akan hadir di pengadilan dalam beberapa hari mendatang dan menghadapi persidangan dalam beberapa bulan ke depan.

Baca juga: Trump Terdengar Bicarakan Dokumen Rahasia dalam Rekaman Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com