Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Trump: Dokumen Sudah Dideklasifikasi atau Jadi Kenang-kenangan

Kompas.com - 13/06/2023, 08:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Salah seorang pengacara Doland Trump, Alina Habba, menyebut dakwaan federal terhadap bosnya atas kesalahan penanganan dokumen rahasia adalah penuntutan bermotivasi politik berdasarkan file yang dideklasifikasi dan bersifat “kenangan” pribadi.

Trump menghadapi 37 dakwaan, termasuk pelanggaran Undang-Undang Spionase, membuat pernyataan palsu, dan konspirasi terkait kesalahan penanganannya terhadap materi rahasia. Ini menjadi pelanggaran hukum paling serius yang pernah dihadapi oleh politikus Partai Republik itu.

Trump dijadwalkan untuk menyampaikan argumennya pada hari ini, Selasa (13/6/2023), di pengadilan federal di Miami.

Baca juga: Trump Kekeh Bantah Tuduhan Jelang Pendakwaan Kasus Dokumen Rahasia di Pengadilan

Pengacaranya, Alina Habba, pada Minggu (11/6/2023), berpendapat bahwa Trump tidak melakukan kesalahan dan tidak akan menerima kesepakatan pembelaan untuk meminimalkan dampak dari kasus tersebut sementara dia berusaha memenangkan pencalonan partainya untuk Pilpres AS 2024.

“Dia (Trump) tidak akan pernah mengaku bersalah, karena tidak ada yang salah dengan mendeklasifikasi dokumen,” ungkap Habba dalam acara bincang-bincang “Fox News Sunday”.

“Ini sepenuhnya bermotivasi politik. Ini adalah contoh terbaik campur tangan pemilu,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Habba juga mengutarakan keberatan Trump terhadap para agen federal yang menggeledah dan menyita materi di rumahnya di Mar-a-Lago.

“Dia berhak memiliki dokumen rahasia yang dia deklasifikasikan… Barang-barang yang merupakan kenang-kenangan, barang-barang yang dia berhak mengambilnya,” kata Habba.

“Jadi, jika saya adalah seseorang yang menyimpan dokumen yang berhak saya miliki sebagai presiden yang meninggalkan Gedung Putih, apakah saya ingin orang mengobrak-abrik barang-barang pribadi saya? Tidak,” jelas dia.

Baca juga: Usai Hadapi 37 Dakwaan, Trump Cerca Sistem Peradilan AS Korup

Tetapi, jaksa agung AS di bawah Trump, Bill Barr, mengatakan mantan atasannya itu menghadapi tengah “dakwaan kuat” yang diajukan oleh Departemen Kehakiman dan bahwa Trump bukanlah korban perburuan, seperti yang berulang kali ditegaskan oleh mantan pemimpin itu.

“Gagasan bahwa presiden memiliki wewenang penuh untuk menyatakan dokumen apa pun bersifat pribadi adalah... konyol,” kata Barr kepada Fox.

Bahkan jika setengah dari dakwaan itu benar, maka dia berada dalam banyak masalah.

“Ini sangat, sangat memberatkan," tambah Barr.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com