Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Terdengar Bicarakan Dokumen Rahasia dalam Rekaman Suara

Kompas.com - 09/07/2023, 20:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terdengar membicarakan dokumen rahasia yang sepertinya dia pegang, dan mengaku tidak membukanya.

Percakapan Trump tersebut diputar dalam rekaman suara yang ditayangkan CNN.

Rekaman dua menit itu berasal dari wawancara Trump di klub golf Bedminster, New Jersey, pada Juli 2021 untuk orang-orang yang mengerjakan buku mantan kepala stafnya, Mark Meadows.

Baca juga: Terbukti Bersalah, Benarkah Trump Masih Bisa Calonkan Diri Jadi Presiden?

Beberapa bagian dari transkrip rekaman itu dicantumkan dalam bukti dakwaan setebal 49 halaman terhadap Trump, yang dituduh menyelewengkan dokumen rahasia negara AS setelah lengser dari Gedung Putih.

Rekaman yang diputar CNN pada Senin (26/6/2023) malam itu juga diperoleh ABC dan CBS. Trump terdengar menunjukkan dia memegang dokumen rahasia Pentagon dengan rencana menyerang Iran.

"Ini surat-suratnya," kata Trump dalam rekaman itu, dikutip dari kantor berita AFP. Kutipan ini tidak termasuk dalam surat dakwaan.

Dia juga menyebut sesuatu sebagai "sangat rahasia" dan "ini informasi rahasia", saat sepertinya menunjukkan sesuatu kepada orang lain di ruangan itu.

"Ini dilakukan militer dan diberikan kepadaku," lanjut Trump, kemudian menyebutkan bahwa dokumen itu tetap dirahasiakan.

"Sebab, sebagai presiden saya bisa mendeklasifikasikannya. Sekarang saya tidak bisa, Anda tahu," katanya.

Baca juga:

"Sekarang kita punya masalah," salah satu stafnya menjawab.

"Bukankah itu menarik? Ini sangat keren," ujar Trump. Rekaman diakhiri dengan dia memanggil seseorang untuk membawa beberapa Coke.

Trump pada awal Juni 2023 mengaku tidak bersalah atas 37 dakwaan membawa dokumen rahasia Pemerintah AS, dan berkonspirasi untuk tidak mengembalikannya ke Arsip Nasional.

Ia menjadi Presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana.

Departemen Kehakiman AS menuduh Trump--yang mencalonkan diri lagi untuk pilpres 2024--melanggar Undang-Undang Spionase dan undang-undang lainnya.

Trump juga dituduh membagikan rahasia sensitif AS kepada orang-orang yang tidak memiliki izin keamanan.

Sidang Donald Trump akan dimulai pada 14 Agustus 2023, tetapi tim hukumnya kemungkinan akan menundanya beberapa bulan.

Baca juga: Tanggapan Trump Setelah Dikenai 37 Dakwaan Kriminal dalam Sidang di Miami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com