Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Microsoft: Peretas China Bobol Email Pemerintah AS

Kompas.com - 13/07/2023, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para peretas yang berbasis di China yang mencari informasi intelijen telah membobol akun-akun email dari sejumlah lembaga pemerintah Amerika Serikat, demikian ungkap perusahaan komputer raksasa Microsoft.

"Aktor dari ancaman yang dikaitkan Microsoft dengan insiden ini adalah musuh yang berbasis di China yang disebut Microsoft sebagai Storm-0558," kata perusahaan itu dalam sebuah posting blog pada hari Selasa (12/7/2023).

Microsoft mengatakan Storm-0558 mendapatkan akses ke akun email di sekitar 25 organisasi termasuk lembaga pemerintah.

Baca juga: Peretas Bocorkan 100.000 Kredensial ChatGPT di Dark Web

Dilansir dari CNA, Microsoft tidak mengidentifikasi target-target tersebut, namun juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa departemen tersebut telah mendeteksi aktivitas yang tidak wajar dan telah mengambil langkah segera untuk mengamankan sistem.

"Sebagai bagian dari kebijakan keamanan siber, kami tidak membahas detail respons kami dan insiden ini masih dalam penyelidikan," ujar juru bicara tersebut.

Menurut The Washington Post, akun-akun email yang dibobol tidak diklasifikasikan.

Akun-akun email Pentagon, komunitas intelijen, dan militer tampaknya tidak terpengaruh.

CNN, mengutip sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut, mengatakan bahwa para peretas China menargetkan sejumlah kecil lembaga federal dan akun email pejabat tertentu di setiap lembaga.

Dalam posting blog, Charlie Bell, wakil presiden eksekutif Microsoft, menilai musuh ini berfokus pada spionase, seperti mendapatkan akses ke sistem email untuk pengumpulan data intelijen.

"Musuh yang bermotif spionase ini berusaha menyalahgunakan kredensial dan mendapatkan akses ke data yang berada di sistem yang sensitif," kata Bell.

Baca juga: Peretas China Disebut Memata-matai Infrastruktur Kritis AS

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan membahas peretasan tersebut dalam sebuah penampilan di acara Good Morning America di ABC.

Dia mengatakan bahwa peretasan tersebut telah terdeteksi dengan cukup cepat.

"Kami berhasil mencegah pelanggaran lebih lanjut," kata Sullivan.

Baca juga: Peretas Rusia Disebut Berusaha Susupi Sektor Penting Inggris

"Masalah ini masih diselidiki, jadi saya harus membiarkannya di sana karena kami sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut dengan berkonsultasi dengan Microsoft dan kami akan terus memberi tahu publik saat kami mengetahui lebih lanjut," kata Sullivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com