Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Keluarkan Peringatkan Keras soal Bahaya Media Sosial bagi Anak-anak

Kompas.com - 24/05/2023, 11:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Surgeon General atau Kepala Badan Urusan Kesehatan Masyarakat AS, Dr. Vivek Murthy, pada Selasa (23/5/2023) mengeluarkan peringatan keras kepada orang tua, perusahaan teknologi, dan regulator tentang bahaya penggunaan media sosial oleh anak-anak.

Dalam laporan panjangnya, dia memperingatkan, sekarang telah tersedia semakin banyak bukti yang menemukan bahwa penggunaan media sosial dapat membahayakan anak-anak secara serius.

Murthy menuturkan, meski bukan tanpa manfaat, ada banyak indikator bahwa media sosial juga dapat memiliki risiko besar yang membahayakan kesehatan mental dan kesejahteraan anak-anak serta remaja.

Baca juga: Penyelidikan Ungkap 451 Pastor di Illinois AS Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 1.997 Anak

Ironisnya, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS memiliki data yang menunjukkan bahwa, penggunaan media sosial oleh kaum muda di Amerika Serikat hampir terjadi secara universal.

Sebagaimana dikutip dari AFP, sebanyak 95 persen remaja di Amerika Serikat melaporkan penggunaan platform media sosial dan lebih dari sepertiga mengaku melakukannya hampir terus-menerus.

Laporan Murthy mengatakan bahwa media sosial dapat membantu anak-anak dan remaja menemukan komunitas untuk terhubung, tetapi fasilitas itu juga bisa mengandung konten ekstrim, tidak pantas, dan berbahaya, yang dapat menormalkan tindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.

Hal itu pun dapat melanggengkan ketidakpuasan tubuh, gangguan makan dan depresi, serta membuat anak-anak rentan terhadap intimidasi online saat mereka sedang menjalani tahap kritis dalam perkembangan otak.

Baca juga: Pelaku Penembakan di Sekolah AS Minta Belas Kasihan agar Dibebaskan

Desakan kepada orang tua, perusahaan teknologi, dan otoritas terkait

Murthy meminta pembuat kebijakan untuk memperkuat standar keamanan di seputaran media sosial.

Dia juga mendesak perusahaan teknologi untuk secara bertanggung jawab menilai dampak produk mereka terhadap anak-anak dan berbagi data dengan peneliti.

Sementara, terhadap orang tua, Murthy menyarankan mereka untuk membangun zona bebas teknologi di rumah guna mempromosikan komunikasi secara langsung.

Para orang tua diminta pula untuk mendidik anak-anak dengan mencontohkan perilaku online yang sehat dan bertanggung jawab.

Laporan tersebut muncul pada saat pihak berwenang di seluruh Amerika Serikat sedang mencari cara untuk mengatur penggunaan media sosial dan mengekang dampak buruknya khususnya pada kaum muda.

Pada awal bulan ini, negara bagian Montana di AS telah melarang penggunaan TikTok di wilayahnya.

Baca juga: Giliran Senator Tim Scott Umumkan Maju Pilpres AS 2024 dari Partai Republik

Raksasa berbagi video milik China itu telah menantang keputusan tersebut di pengadilan.

Sementara, pada Maret, Utah menjadi negara bagian AS pertama yang mewajibkan situs media sosial untuk mendapatkan persetujuan orang tua atas akun yang digunakan oleh anak di bawah umur.

"Kita berada di tengah krisis kesehatan mental pemuda nasional, dan saya prihatin bahwa media sosial adalah pendorong penting dari krisis itu, yang harus segera kita atasi," kata Murthy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com