Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Boris Johnson" Ditangkap di Belanda karena Mengemudi dengan Mabuk

Kompas.com - 02/05/2023, 17:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GRONINGEN, KOMPAS.com - Polisi Belanda pada Minggu (30/4/2023) terkejut ketika menangkap seorang pengemudi yang mabuk saat berkendara dan memiliki SIM atas nama Boris Johnson.

SIM Ukraina tersebut palsu, dilengkapi foto mantan Perdana Menteri Inggris tersebut sesuai dengan tanggal lahir aslinya, "diterbitkan" pada 2019 dan berlaku sampai akhir tahun 3000.

Juru bicara polisi Belanda Thijs Damstra mengatakan, penangkapan ini terjadi tak lama setelah Minggu tengah malam ketika sebuah mobil menabrak tiang dekat Jembatan Emma di Kota Groningen.

Baca juga: Koma 33 Tahun, Detektif NYPD yang Ditembak Saat Cuci Mobil Meninggal

Mobil itu ditinggalkan pengemudi, tetapi polisi kemudian diberitahu bahwa orangnya berdiri di jembatan.

"Orang itu tidak dapat mengidentifikasi dirinya dan menolak melakukan tes breathalyser (penguji napas untuk menakar kadar alkohol dalam tubuh)," kata Damstra kepada AFP.

Pria berusia 35 tahun dari kota kecil Zuidhorn di barat Groningen itu lalu ditangkap dan polisi menggeledah mobilnya.

"Di dalam, polisi menemukan SIM palsu milik Boris Johnson," lanjut Damstra.

"Sayangnya bagi orang ini, kami tidak tertipu oleh pemalsuannya," ujar polisi Groningen di Instagram.

Baca juga:

Polisi Belanda belum mengetahui di mana SIM palsu itu dibuat.

Jurnalis stasiun tv publik NOS dan mantan koresponden Rusia Kysia Hekster dalam twit yang diunggah NOS mengemukakan, SIM palsu dapat dengan mudah dibeli di toko-toko wisata Ukraina.

Damstra menambahkan, "Sejauh yang saya ketahui, Tuan Boris Johnson yang asli tidak ada di Belanda saat itu."

Baca juga: Polisi Gadungan Tilang Mobil di Jalan, Ternyata Isinya Polisi Asli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com