Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Diduga Sengaja Memutus Internet di Pulau Terluar Taiwan

Kompas.com - 08/03/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

TAIPEI, KOMPAS.com - Dalam sebulan terakhir, pemilik penginapan Chen Yu-lin harus memberi tahu tamunya bahwa dia tidak bisa menyediakan internet untuk mereka.

Orang lain yang tinggal di Matsu, salah satu pulau terluar Taiwan yang lebih dekat dengan negara tetangga China, harus bersusah payah membayar tagihan listrik, membuat janji dengan dokter, atau menerima paket.

Untuk terhubung ke dunia luar, 14.000 penduduk Matsu bergantung pada dua kabel internet bawah laut yang mengarah ke pulau utama Taiwan.

Baca juga: Taiwan Waspadai Kehadiran Tiba-tiba Militer China Tahun Ini

Dilansir dari Associated Press, kabel pertama terputus oleh kapal penangkap ikan China sekitar 50 kilometer (31 mil) di laut.

Enam hari kemudian, pada 8 Februari, sebuah kapal kargo China memotong yang kedua, menurut Chunghwa Telecom, penyedia layanan dan pemilik kabel terbesar di Taiwan.

Sementara itu, penduduk pulau terpaksa terhubung ke internet terbatas melalui transmisi radio gelombang mikro, teknologi yang lebih matang, sebagai cadangan.

Itu berarti seseorang bisa menunggu berjam-jam untuk mengirim SMS.

Panggilan telepon terputus, dan video tidak dapat ditonton.

“Banyak wisatawan yang membatalkan pemesanan mereka karena tidak ada internet. Saat ini, internet memainkan peran yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat,” kata Chen, yang tinggal di Beigan, salah satu pulau pemukiman utama di Matsu.

Selain mengganggu kehidupan, hilangnya kabel internet, yang tampaknya tidak berbahaya, memiliki implikasi besar bagi keamanan nasional.

Baca juga: China Tawarkan Penyatuan Secara Damai dengan Taiwan, Tapi...

Seperti yang ditunjukkan oleh invasi skala penuh ke Ukraina, Rusia telah menjadikan infrastruktur internet sebagai salah satu bagian penting dari strateginya.

Beberapa ahli menduga China mungkin telah memotong kabel dengan sengaja sebagai bagian dari pelecehan terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya, untuk dipersatukan kembali dengan paksa jika perlu.

China secara teratur mengirimkan pesawat tempur dan kapal angkatan laut ke Taiwan sebagai bagian dari taktik untuk mengintimidasi pemerintahan demokratis pulau itu.

Baca juga: Taiwan Sebut 19 Pesawat China Masuki Wilayah Identifikasi Pertahanan Udara

Kekhawatiran tentang invasi China, dan kesiapan Taiwan untuk menahannya, telah meningkat sejak perang di Ukraina.

Kabel telah dipotong sebanyak 27 kali dalam lima tahun terakhir, menurut Chunghwa Telecom.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com