WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tiga hari setelah agen federal menggeledah rumah mantan Presiden Donald Trump di Florida untuk mendapatkan dokumen rahasia, Direktur FBI Christopher Wray mengirim email kepada stafnya.
Dia mendesak mereka untuk mengabaikan kritik
"Mereka tidak tahu apa yang kita ketahui dan tidak kita lihat apa yang kita lihat,” tulisnya, seperti dilansir dari Associated Press.
Baca juga: Ribuan Akun Palsu Pro-Trump Bermunculan di Twitter, Punya Ciri Khusus
Pesan internalnya adalah pengakuan atas sifat pencarian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal ini juga menjadi pukulan yang diterima Trump dan para pendukungnya.
Itu juga merupakan pengakuan bahwa FBI telah menavigasi momen yang bisa berujung kritik sehingga Wray yang biasanya pendiam merasa harus berbicara kepada karyawan tentang konsekuensi penyelidikan.
Tekanan pada Wray dan FBI telah meningkat sejak saat itu dan kemungkinan besar akan meningkat.
Dalam sejarahnya yang panjang, FBI jarang menjadi pusat dari begitu banyak investigasi yang sensitif secara politik.
Agen secara bersamaan memeriksa penyimpanan dokumen rahasia oleh Trump dan Presiden Joe Biden.
Mereka juga meneliti upaya Trump dan sekutunya untuk membatalkan pemilihan 2020 menjelang 6 Januari 2021, menyerbu Capitol AS.
Baca juga: Polemik Fox News dan Klaim Kecurangan Pemilu Trump
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.