KYIV, KOMPAS.com – Pasukan Rusia dan tentara bayaran Grup Wanger menghujani rute akses terakhir ke Kota Bakhmut dengan serangan artileri.
Kondisi ini membuat Moskwa semakin dekat untuk menguasai Bakhmut, yang jika benar terealisasi akan menjadi kemenangan besar Rusia dalam setengah tahun terakhit.
Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan dalam sebuah video bahwa Bakhmut dikepung oleh pasukannya. Kini, pasukan Ukraina hanya memiliki satu jalan keluar.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-373 Serangan Rusia ke Ukraina: Bakhmut Dikepung, Lavrov Sebut AS Munafik
Reuters mengamati penembakan artileri yang intens dari Rusia terhadap rute arah barat dari Bakhmut, sebuah upaya memblokade akses keluar-masuk pasukan Ukraina.
Sebuah jembatan di kota terdekat Khromove rusak akibat penembakan yang dilakukan tank Rusia, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (4/3/2023).
Para tentara Ukraina bekerja untuk memperbaiki jalan yang rusak. Lebih banyak pasukan dikerahkan menuju garis depan sebagai tanda bahwa Ukraina belum siap untuk menyerahkan Bakhmut.
Di sebelah barat, Ukraina sedang menggali parit baru untuk posisi bertahan.
Baca juga: Bakhmut Diserang Rusia Bertubi-tubi, Pasukan Ukraina Masih Bertahan dan Gali Parit
Kantor berita RIA merilis video yang menunjukkan apa yang disebutnya sebagai kombatan Wagner berjalan di dekat fasilitas industri yang rusak.
Seorang kombatan terdengar mengatakan, tentara Ukraina sedang menghancurkan infrastruktur di permukiman dekat Bakhmut untuk mencegah pengepungan Rusia.
Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada Jumat (3/3/2023) untuk melakukan pengarahan dengan komandan setempat tentang cara meningkatkan pertahanan pasukan garis depan.
Bila Rusia berhasil menguasai Bakhmut, itu akan menjadi hadiah besar pertama bagi Moskwa usai merekrut ratusan ribu komponen cadangan melalui mobilisasi parsial tahun lalu.
Rusia mengatakan, Bakhmut akan menjadi batu loncatan untuk merebut kawasan industri Donbass di sekitarnya, sebuah tujuan perang yang penting.
Sebelum perang, Bakhmut terkenal dengan tambang garam dan gipsumnya. Ukraina mengatakan, kota itu memiliki nilai strategis yang kecil.
Akan tetapi, bila musuj kehilangan sejumlah besar pasukan di Kota Bakhmut, jalannya konflik pasti akan terpengaruh.
Baca juga: Rusia Serang Bakhmut Tanpa Henti, tapi Belum Jatuh Juga