Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakhmut Diserang Rusia Bertubi-tubi, Pasukan Ukraina Masih Bertahan dan Gali Parit

Kompas.com - 03/03/2023, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Ketika digempur Rusia terus menerus, pasukan Ukraina yang bertahan di Kota Bakhmut menggali parit baru untuk menahan serangan dari tentara musuh.

Pasukan Rusia terus menyerang Kota Bakhmut di wilayah Donetsk selama berbulan-bulan, sebagaimana dilansir Reuters.

Kadang-kadang, kota tersebut mengalami pertempuran paling berdarah selama invasi Rusia yang sudah berjalan lebih dari setahun.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-371 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Selamat dari Teror Musim Dingin, Bakhmut Masih Bertahan

“Dalam 24 jam terakhir, pasukan kami telah memukul mundur lebih dari 170 serangan” kata analis militer Ukraina Oleh Zhdanov di YouTube pada Kamis (2/3/2023) malam.

Jumlah tersebut merupakan serangan paling banyak dalam kurun waktu 24 jam. Ada lima sektor di garis depan yang mendapat serangan.

Zhdanov menuturkan, Rusia mencoba untuk mengepung Bakhmut dari utara, timur dan selatan.

Baca juga: Rusia Serang Bakhmut Tanpa Henti, tapi Belum Jatuh Juga

Dia menambahkan, kini satu-satunya akses pasukan Ukraina ke Kota Bakhmut keumungkinan hanyalah di wilayah barat.

Perkembangan terbaru di Bakhmut tersebut disampaikan saat AS menuturkan pihaknya akan berdialog dengan Jerman pada Jumat (3/3/2023) untuk membahas bantuan militer terbaru ke Ukraina.

Washington akan mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 400 juta dollar AS untuk Ukraina.

Baca juga: Rusia Terus Kepung Bakhmut, Hadapi Tantangan yang Tak Mudah

Bantuan itu diperkirakan akan menjadi topik pembahasan utama antara Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz saat mereka bertemu di Gedung Putih.

Bantuan tersebut terdiri dari berbagai peralatan seperti amunisi Sistem Peluncuran Roket Berpanduan Berganda (GMLRS) peluncur HIMARS, amunisi untuk kendaraan tempur Bradley, serta jembatan taktis.

Sejauh ini, AS telah menyediakan persenjataan dengan nilai hampir 32 miliar dollar AS ke Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-369 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Tanggapi Proposal China, Situasi di Bakhmut Kian Sulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com