Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bakhmut Makin Terkepung, Satu-satunya Akses Diberondong Pasukan Rusia

Kompas.com - 04/03/2023, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Pasukan Rusia dan tentara bayaran Grup Wanger menghujani rute akses terakhir ke Kota Bakhmut dengan serangan artileri.

Kondisi ini membuat Moskwa semakin dekat untuk menguasai Bakhmut, yang jika benar terealisasi akan menjadi kemenangan besar Rusia dalam setengah tahun terakhit.

Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan dalam sebuah video bahwa Bakhmut dikepung oleh pasukannya. Kini, pasukan Ukraina hanya memiliki satu jalan keluar.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-373 Serangan Rusia ke Ukraina: Bakhmut Dikepung, Lavrov Sebut AS Munafik

Reuters mengamati penembakan artileri yang intens dari Rusia terhadap rute arah barat dari Bakhmut, sebuah upaya memblokade akses keluar-masuk pasukan Ukraina.

Sebuah jembatan di kota terdekat Khromove rusak akibat penembakan yang dilakukan tank Rusia, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (4/3/2023).

Para tentara Ukraina bekerja untuk memperbaiki jalan yang rusak. Lebih banyak pasukan dikerahkan menuju garis depan sebagai tanda bahwa Ukraina belum siap untuk menyerahkan Bakhmut.

Di sebelah barat, Ukraina sedang menggali parit baru untuk posisi bertahan.

Baca juga: Bakhmut Diserang Rusia Bertubi-tubi, Pasukan Ukraina Masih Bertahan dan Gali Parit

Kantor berita RIA merilis video yang menunjukkan apa yang disebutnya sebagai kombatan Wagner berjalan di dekat fasilitas industri yang rusak.

Seorang kombatan terdengar mengatakan, tentara Ukraina sedang menghancurkan infrastruktur di permukiman dekat Bakhmut untuk mencegah pengepungan Rusia.

Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada Jumat (3/3/2023) untuk melakukan pengarahan dengan komandan setempat tentang cara meningkatkan pertahanan pasukan garis depan.

Bila Rusia berhasil menguasai Bakhmut, itu akan menjadi hadiah besar pertama bagi Moskwa usai merekrut ratusan ribu komponen cadangan melalui mobilisasi parsial tahun lalu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-371 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Selamat dari Teror Musim Dingin, Bakhmut Masih Bertahan

Rusia mengatakan, Bakhmut akan menjadi batu loncatan untuk merebut kawasan industri Donbass di sekitarnya, sebuah tujuan perang yang penting.

Sebelum perang, Bakhmut terkenal dengan tambang garam dan gipsumnya. Ukraina mengatakan, kota itu memiliki nilai strategis yang kecil.

Akan tetapi, bila musuj kehilangan sejumlah besar pasukan di Kota Bakhmut, jalannya konflik pasti akan terpengaruh.

Baca juga: Rusia Serang Bakhmut Tanpa Henti, tapi Belum Jatuh Juga

Penjepit

Tentara Ukraina menembakkan mortar derek senapan MO-120-RT-61 120 mm Prancis ke posisi Rusia di garis depan dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa, 6 Desember 2022.AP PHOTO/LIBKOS Tentara Ukraina menembakkan mortar derek senapan MO-120-RT-61 120 mm Prancis ke posisi Rusia di garis depan dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa, 6 Desember 2022.

“Unit-unit perusahaan militer swasta Wagner secara praktis telah mengepung Bakhmut,” kata Prigozhin dalam sebuah video.

“Tinggal satu jalur (keluar) saja. Penjepit sedang menutup,” sambungnya dalam video tersebut yang menurut Reuters difilmkan di sebuah atap di sebuah desa sekitar 7 km utara Bakhmut.

Dia meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memerintahkan pasukannya mundur dari Bakhmut agar nyawa para tentara selamat.

Komandan unit drone Ukraina di Bakhmut, Robert Brovdi, mengatakan dalam sebuah video bahwa unitnya telah diperintahkan oleh militer untuk segera mundur dari kota.

Baca juga: Rusia Terus Kepung Bakhmut, Hadapi Tantangan yang Tak Mudah

Dia tidak memberikan alasan untuk perintah itu. Brovdi menjelaskan, dia telah berjuang di sana selama 110 hari.

Wakil Komandan Garda Nasional Ukraina Volodymyr Nazarenko mengatakan kepada Radio NV Ukraina bahwa situasinya kritis, dengan pertempuran berlangsung sepanjang waktu.

“Mereka tidak memperhitungkan kerugian mereka dalam mencoba merebut kota dengan penyerangan. Tugas pasukan kami di Bakhmut adalah menimbulkan kerugian sebanyak mungkin pada musuh. Setiap meter tanah Ukraina menelan korban ratusan nyawa bagi musuh,” ucap Nazarenko.

“Ada lebih banyak orang Rusia di sini daripada amunisi yang kita miliki untuk menghancurkan mereka,” sambungnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-369 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Tanggapi Proposal China, Situasi di Bakhmut Kian Sulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com