Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Mengaku Tolak Permintaan AS Telepon Antar-Menhan, Ini Alasannya

Kompas.com - 09/02/2023, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.comChina mengakui pihaknya menolak tawaran telepon yang diusulkan AS antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dengan Menteri Pertahanan China Wei Fanghe.

Alasannya, China keberatan karena AS menembak jatuh diduga balon mata-mata pekan lalu, sebagaimana dilansir AFP, Kamis (9/2/2023).

“Pendekatan yang tidak bertanggung jawab dan sangat keliru oleh AS ini tidak menciptakan suasana yang tepat untuk dialog antara kedua militer," kata Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Intel AS: Balon Mata-mata China Dirancang untuk Awasi Militer Seluruh Dunia

Kementerian Pertahanan China menuturkan, AS memanfaatkan kekuatannya untuk menyerang balon tersebut.

Menurut Kementerian Pertahanan China, hal tersebut melanggar praktik internasional secara serius dan menjadi preseden buruk.

“China berhak menggunakan cara yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa,” ucap Kementerian Pertahanan China.

Baca juga: Balon Mata-mata China Ternyata Beberapa Kali Lintasi Langit AS di Era Trump

Pekan lalu, jet tempur AS menembak jatuh sebuah balon putih besar setelah melayang terbang melintasi langit AS.

Washington menuturkan, balon tersebut digunakan oleh China untuk melakukan misi mata-mata.

Beijing mengakui bahwa balon itu berasal dari China. Akan tetapi, “Negeri Panda” berkeras bahwa balon tersebut dipakai untuk tujuan sipil.

Baca juga: Pentagon: Beijing Tolak Telepon untuk Bahas Balon Mata-mata China

Kehadiran balon China di langit AS tersebut sempat membuat hubungan kedua negara memburuk.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahkan sampai menunda kunjungannya ke Beijing. Kendati demikian, Blinken mengatakan, dia berusaha untuk menjaga komunikasi dengan China.

Sebelumnya, seorang juru bicara Kementerian Pertahahanan AS mengatakan, China menolak tawaran panggilan telepon antara Austin dengan Wei usai penembakan balon itu.

Baca juga: Imbas Balon Terbang, Perselisihan Diplomatik China-AS Kembali Keruh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com