Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Ukraina Kecam Pentolan Pink Floyd Roger Waters

Kompas.com - 09/02/2023, 11:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Rocker veteran yang merupakan personel Pink Floyd, Roger Waters, telah berbicara kepada dewan keamanan PBB atas undangan Rusia.

Dia menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina.

Tapi dia dikecam oleh duta besar Ukraina sebagai "Another Brick in The Wall" dari propaganda Moskwa.

"Another Brick in The Wall" sendiri adalah salah satu lagu populer dari Pink Floyd.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-350 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky ke Inggris | 24 Jam Paling Mematikan

Waters berbicara melalui tautan video, mengenakan jaket wol berwarna coklat muda, muncul di layar menjulang di atas perwakilan dari 15 negara di dewan, yang bersidang pada hari Rabu untuk membahas situasi di Ukraina.

Seperti dilansir dari Guardian, salah satu pendiri Pink Floyd yang berusia 79 tahun itu telah diundang untuk berbicara oleh delegasi Rusia.

Tapi dia mengaku mewakili 4 miliar atau lebih mayoritas umat manusia.

Waters memiliki perkebunan senilai 62 juta dollar AS di Long Island, sekitar 150 km dari markas besar PBB.

Tetapi pada hari Rabu (8/2/2023), dia berbicara dari Swiss, di bawah langit-langit balok kayu, dengan gunung yang tertutup salju terlihat melalui jendela di belakangnya.

Undangan delegasi Rusia mengikuti wawancara yang diberikan Waters kepada Berliner Zeitung, di mana dia sangat memuji Vladimir Putin, yang disebutnya mengatur dengan hati-hati, membuat keputusan atas dasar konsensus dalam pemerintahan Federasi Rusia.

Dalam wawancara 4 Februari itu, Waters menganggap Barat dan Ukraina sebagian besar bertanggung jawab atas invasi Rusia.

Baca juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Tiba di Inggris, Kunjungan Pertama sejak Invasi Rusia

Namun, Waters tidak berpegang pada garis yang sama dalam pernyataan dewan keamanannya, yang menyalahkan Rusia dan Barat atas perang tersebut.

“Invasi ke Ukraina oleh Federasi Rusia adalah ilegal. Saya mengutuknya dalam istilah yang paling kuat,” katanya.

“Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina bukannya tidak beralasan, jadi saya juga mengutuk para provokator sekuat mungkin,” tambahnya.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, mengabaikan referensi Waters tentang ilegalitas invasi tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com