Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Covid-19 di China Tingkatkan Risiko Varian Baru

Kompas.com - 29/12/2022, 22:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Melonjak drastisnya kasus Covid-19 di China setelah Beijing mencabut kebijakan nol-Covid, dapat menciptakan potensi tempat berkembang biaknya varian baru virus corona, demikan peringatan pakar kesehatan.

China mengumumkan pekan ini, para wisatawan yang masuk ke negara itu, mulai 8 Januari tidak lagi diwajibkan dikarantina. Ini adalah pembatalan kebijakan besar terbaru dari pembatasan ketat yang membuat China sebagian besar tertutup bagi dunia sejak dimulainya pandemi.

Sementara Komisi Kesehatan Nasional negara itu berhenti mengeluarkan angka kasus harian, pejabat di beberapa kota memperkirakan ratusan ribu orang telah terinfeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Rumah sakit dan krematorium di seluruh negeri dilaporkan telah kewalahan.

Baca juga: PM Italia ke UE: Ikuti Kami Tes Covid untuk Pengunjung dari China

Dengan varian virus yang kini bersirkulasi dan mampu menginfeksi hampir 20 persen populasi dunia. Banyak warga China yang belum memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya dan banyak yang belum divaksinasi.

Situasi ini membuat negara lain dan para pakar khawatir bahwa China akan menjadi lahan subur bagi varian baru.

Antoine Flahault, direktur Institut Kesehatan Global di Universitas Jenewa, mengatakan kepada AFP bahwa setiap infeksi baru meningkatkan kemungkinan virus akan bermutasi.

"Fakta bahwa 1,4 miliar orang tiba-tiba terekspos pada virus SARS-CoV-2, jelas menciptakan kondisi yang rawan munculnya varian baru,” kata Flahault merujuk pada virus penyebab penyakit Covid-19.

Baca juga: Langkah Baru AS Cegah Masuknya Turis China

Bruno Lina, seorang profesor virologi di Universitas Lyon Prancis, kepada surat kabar La Croix pada pekan ini mengatakan, China dapat menjadi tempat berkembang biak yang potensial bagi virus varian baru.

Soumya Swaminathan, yang menjabat sebagai ilmuwan kepala Organisasi Kesehatan Dunia -WHO hingga November lalu, mengatakan sebagian besar penduduk China rentan terhadap infeksi, sebagian karena banyak orang lanjut usia belum divaksinasi atau mendapat vaksinasi booster.

"Kita perlu terus mencermati setiap varian yang muncul," katanya kepada Indian Express.

Baca juga: 6 Negara Perketat Perbatasan untuk Pengunjung dari China, Antisipasi Gelombang Kedatangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com