Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Baru AS Cegah Masuknya Turis China

Kompas.com - 29/12/2022, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Administrasi pemerintah Joe Biden sedang merencanakan tindakan pencegahan virus corona baru pada pelancong yang datang dari China karena lonjakan kasus Covid-19.

Ini juga dipicu kekhawatiran tentang kurangnya data pelaporan transparan dari negara tersebut, kata pejabat kesehatan federal pada hari Rabu (28/12/2022).

Dilansir dari Reuters, mulai 5 Januari, semua penumpang udara berusia minimal 2 tahun yang berasal dari Tiongkok akan diminta untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan mereka dari Tiongkok, Hong Kong, atau Makau.

Baca juga: 6 Negara Perketat Perbatasan untuk Pengunjung dari China, Antisipasi Gelombang Kedatangan

Persyaratan tersebut akan berlaku untuk semua penumpang udara, terlepas dari kewarganegaraan dan status vaksinasi, kata para pejabat.

Mereka tidak mengatakan berapa lama kebijakan itu akan diberlakukan.

Maskapai harus mengonfirmasi hasil tes Covid-19 atau dokumentasi pemulihan dari semua penumpang sebelum mereka naik. Penumpang yang dites positif lebih dari 10 hari sebelum penerbangan dapat memberikan dokumentasi pemulihan dari Covid-19 sebagai pengganti hasil tes negatif.

Penumpang yang terbang melalui Bandara Internasional Incheon di Seoul, Bandara Internasional Toronto Pearson, dan Bandara Internasional Vancouver dalam perjalanan mereka ke AS akan diminta untuk memberikan tes Covid-19 negatif tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan mereka ke AS.

Baca juga: Situasi Serba Bingung Covid-19 China: Lockdown Longgar, Kasus Menggila

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi jumlah penumpang yang terinfeksi naik pesawat dan dapat memberi waktu kepada otoritas kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memahami potensi varian baru yang mungkin muncul.

Kebijakan baru tersebut mencerminkan keprihatinan pemerintahan Biden atas situasi di China, yang dengan cepat mengakhiri kebijakan ketat "nol Covid" dalam menghadapi protes.

Baca juga: Rusia-China Rampungkan Latihan Angkatan Laut, Buru Kapal Selam Musuh

Akibatnya, infeksi menjadi liar tanpa infrastruktur kesehatan yang memadai atau vaksinasi yang memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Hill

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com