Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Bantah Pasok Amunisi ke Rusia, Balik Kecam AS

Kompas.com - 23/12/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.comKorea Utara membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka memasok amunisi ke Rusia.

Dilansir dari Reuters, Jumat (23/12/2022) Korea Utara justru balik mengecam AS karena memasok persenjataan mematikan ke Ukraina.

Sebelumnya, media Jepang Tokyo Shimbun melaporkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan amunisi, termasuk peluru artileri, ke Rusia.

Baca juga: AS Sebut Grup Wagner Rusia Membeli Senjata Korea Utara untuk Perang di Ukraina

Amunisi tersebut dikirim melalui kereta api lewat perbatasan kedua negara pada bulan lalu. Pengiriman pasokan tambahan diprediksi dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA menyatakan bahwa tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar.

“Laporan palsu media Jepang bahwa DPRK (nama resmi Korea Utara) menawarkan amunisi ke Rusia adalah pengalih perhatian yang paling tidak masuk akal, yang tidak layak untuk dikomentari atau ditafsirkan,” kata juru bicara tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuturkan, transaksi senjata antara Pyongyang dan Rusia yang tidak pernah terjadi.

Baca juga: Korea Utara Kecam Strategi Keamanan Baru Jepang

Dia menambahkan bahwa justru AS-lah yang membawa pertumpahan darah dan kehancuran ke Ukraina dengan memberikan dengan berbagai jenis senjata mematikan.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengecam upaya AS di Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan pernyataan tentang peluncuran rudal balistik antarbenua terbaru.

“DPRK telah dan dengan jelas memperingatkan bahwa upaya bodoh AS seperti itu dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat tidak diinginkan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam pernyataan itu.

Dia menyebut langkah AS tersebut tindakan yang sangat berbahaya yang harus dilawan oleh Korea Utara dengan tindakan.

Baca juga: Korea Utara Gelar Uji Coba Satelit Mata-mata

Sementara itu, Gedung Putih pada Kamis (22/12/2022) juga menuding bahwa perusahaan militer swasta Rusia, Grup Wagner, menerima kiriman senjata dari Korea Utara untuk membantu memperkuat pasukan Rusia di Ukraina.

Menurut Gedung Putih, Grup Wagner menerima pengiriman roket infanteri dan rudal dari Korea Utara.

Pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin membantah tuduhan AS tersebut dan menyebutnya sebagai gosip serta spekulasi.

Baca juga: Warga Singapura Dihukum 5 Tahun Penjara karena Menjual Susu dan Kopi ke Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com