Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes China Dibungkam Kekerasan, PM Kanada: China Harus Tahu Kami Mengawasi dari Sini

Kompas.com - 30/11/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada Selasa (29/11/2022) bahwa setiap orang di China harus diizinkan untuk memprotes dan mengekspresikan diri mereka.

Dia juga menegaskan bahwa warga Kanada mengawasi dengan cermat protes terhadap kebijakan nol-Covid negara itu.

Dilansir dari Reuters, ketidakpuasan yang membara akibat kebijakan pencegahan Covid yang ketat tiga tahun setelah pandemi memicu protes di kota-kota China.

Baca juga: Video Xi Jinping Kritik PM Kanada di Sela KTT G20, Ini Bantahan China

Aksi massa membludak dalam gelombang pembangkangan sipil terbesar sejak Presiden China Xi Jinping berkuasa satu dekade lalu.

"Orang Kanada mengawasi dengan sangat cermat," kata Trudeau kepada wartawan di Ottawa.

"Setiap orang di China harus diizinkan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri, harus diizinkan untuk berbagi perspektif dan bahkan memprotes."

"Kami akan terus memastikan bahwa China tahu kami akan membela hak asasi manusia, kami akan mendukung orang-orang yang mengekspresikan diri mereka sendiri," katanya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Zelensky Bersikeras Rudal di Polandia Bukan Miliknya | PM Kanada Ditegur Xi Jinping

Polisi China dikerahkan di Beijing dan Shanghai pada hari Selasa untuk mencegah lebih banyak protes yang telah mengganggu kehidupan jutaan orang, merusak ekonomi dan secara singkat memicu seruan langka agar Xi mundur.

Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa hak dan kebebasan harus dilaksanakan dalam kerangka hukum.

Demonstrasi juga berlangsung di luar konsulat China di Toronto pada hari Selasa, di mana sekitar 40 orang berkumpul dengan spanduk, bendera dan pengeras suara, meneriakkan: "Bebaskan Tibet! Bebaskan China! Bebaskan Hong Kong!" dan "Xi Jinping! Mundur!"

Baca juga: PM Kanada Ditegur Xi Jinping, Begini Tanggapannya

Beberapa orang juga mengangkat lembaran kertas putih kosong, yang telah menjadi simbol pembangkangan di China dan taktik yang digunakan sebagian untuk menghindari penyensoran atau penangkapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com