Dia juga menegaskan bahwa warga Kanada mengawasi dengan cermat protes terhadap kebijakan nol-Covid negara itu.
Dilansir dari Reuters, ketidakpuasan yang membara akibat kebijakan pencegahan Covid yang ketat tiga tahun setelah pandemi memicu protes di kota-kota China.
Aksi massa membludak dalam gelombang pembangkangan sipil terbesar sejak Presiden China Xi Jinping berkuasa satu dekade lalu.
"Orang Kanada mengawasi dengan sangat cermat," kata Trudeau kepada wartawan di Ottawa.
"Setiap orang di China harus diizinkan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri, harus diizinkan untuk berbagi perspektif dan bahkan memprotes."
"Kami akan terus memastikan bahwa China tahu kami akan membela hak asasi manusia, kami akan mendukung orang-orang yang mengekspresikan diri mereka sendiri," katanya.
Polisi China dikerahkan di Beijing dan Shanghai pada hari Selasa untuk mencegah lebih banyak protes yang telah mengganggu kehidupan jutaan orang, merusak ekonomi dan secara singkat memicu seruan langka agar Xi mundur.
Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa hak dan kebebasan harus dilaksanakan dalam kerangka hukum.
Demonstrasi juga berlangsung di luar konsulat China di Toronto pada hari Selasa, di mana sekitar 40 orang berkumpul dengan spanduk, bendera dan pengeras suara, meneriakkan: "Bebaskan Tibet! Bebaskan China! Bebaskan Hong Kong!" dan "Xi Jinping! Mundur!"
Beberapa orang juga mengangkat lembaran kertas putih kosong, yang telah menjadi simbol pembangkangan di China dan taktik yang digunakan sebagian untuk menghindari penyensoran atau penangkapan.
https://www.kompas.com/global/read/2022/11/30/140000270/protes-china-dibungkam-kekerasan-pm-kanada--china-harus-tahu-kami