Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Malaysia: BN dan UMNO Gagal Bangkit bahkan Hancur Lebur

Kompas.com - 20/11/2022, 20:31 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Hasil pemilihan umum atau pemilu Malaysia pada 19 November 2022 menjadi mimpi buruk bagi koalisi berkuasa Barisan Nasional (BN) yang dimotori partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

UMNO terpuruk dengan hanya memenangi 26 kursi, hasil terburuk dalam sejarah. Bersama mitra koalisinya, Asosiasi Melayu Tionghoa (MCA) dan Kongres Malaysia India (MIC), BN hanya meraup 30 kursi.

Tentunya ini bukanlah hasil yang diharapkan pemimpin BN yaitu Zahid Hamidi ketika dia menyerukan pemilu dini digelar secepat mungkin.

Baca juga: Mahathir Kalah di Pemilu Malaysia, Kegagalan Pertamanya dalam 53 Tahun

Blunder pemilu dini UMNO

Pemilu Malaysia sesungguhnya bisa digelar paling lambat September 2023. Namun, Zahid yang juga Presiden UMNO tanpa henti mendesak Perdana Menteri Ismail Sabri untuk segera membubarkan parlemen guna menggelar pemilihan umum.

Zahid bukan tanpa alasan. BN meraih kemenangan telak di pemilu negara bagian Melaka dan Johor pada awal 2022.

Kemenangan ini dipakai sebagai sinyal oleh Zahid dan petinggi partai lain bahwa rakyat Malaysia sudah kembali merindukan BN yang memimpin UMNO selama 60 tahun dari kemerdekaan hingga kekalahan mengejutkan di tangan Pakatan Harapan pada 2018.

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu kerap mendengungkan rakyat "Negeri Jiran" menginginkan stabilitas politik dan ekonomi setelah tiga tahun krisis politik berkepanjangan akibat kolapsnya koalisi Pakatan Harapan pada Februari 2020.

Zahid juga bukan tanpa motivasi lain. Dia saat ini sedang terbelit sejumlah kasus korupsi. Politisi berdarah Jawa dari Kulon Progo itu berharap kemenangan besar UMNO akan menjadikan dia perdana menteri baru Malaysia sekaligus pintu untuk mengintervensi kasus hukumnya.

Namun, rupanya kemenangan di Johor dan Melayu hanyalah kemenangan semu yang memberikan ilusi politik bagi Zahid dan rekan separtainya.

UMNO mengabaikan fakta bahwa faktor utama kemenangan mereka adalah rendahnya jumlah pemilih yang memberikan suara karena pandemi Covid-19.

Meredanya pandemi dan tingginya partisipasi pada pemilu federal, Sabtu (19/11/2022) meluluhlantahkan kearoganan UMNO yang ngotot menggelar pemilu dini di tengah musim banjir yang sedang melanda Malaysia.

Baca juga: “Muka-muka Lama” Bersaing di Pemilu Malaysia, Siapa yang Akan Kembali Berkuasa?

UMNO disapu tsunami hijau PAS

Kekalahan memalukan UMNO juga tidak terlepas dari masalah-masalah internal seperti keretakan partai, tidak lancarnya pendanaan kampanye, dan buruknya strategi kampanye.

UMNO kehilangan basis pemilih mereka yang selama ini loyal di daerah pedesaan Malaysia.
Calon-calon UMNO yang bertanding di daerah-daerah pemilihan (dapil) yang dikenal sebagai lumbung suara UMNO seperti Baling, Kepala Batas, Padang Rengas, dan Pasir Salak tidak berkutik disapu oleh lawannya dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS).

Keterpurukan UMNO semakin menggetirkan dengan kekalahan rising star partai seperti Menteri Keuangan Tengku Zafrul Aziz dan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin.

Bahkan, anggota parlemen tersenior Malaysia Tengku Razaleigh Hamzah atau yang akrab dipanggil Ku Li juga harus menderita kekalahan yang menyudahi lebih dari setengah abad karir politiknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com