PAS yang kerap menyerang UMNO sebagai partai korup berhasil menarik hati pemilih dengan kampanye pemerintahan bersih.
Baca juga: Berbeda dengan Indonesia, Begini Cara Kerja dan Sistem Pemilu di Malaysia
Perpecahan internal partai misal keputusan Zahid untuk tidak mencalonkan rival politiknya di UMNO menyebabkan kekalahan berskala besar, hingga UMNO kehilangan negara bagian Perlis di mana partai yang identik dengan warna biru itu telah berkuasa sejak kemerdekaan.
Akibatnya, tidak sedikit petinggi partai yang sibuk menyelamatkan kursi mereka sendiri dibanding berkampanye bersama secara nasional.
Tersendatnya mesin dana UMNO tidak seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya juga membuat partai tidak kuasa menahan kencangnya mesin kampanye Perikatan Nasional yang berhasil mempenetrasi kantong-kantong suara Melayu UMNO.
Dan yang paling krusial tidak jelasnya tema kampanye UMNO selain menjanjikan nostalgia kejayaan lama UMNO membuat pemilih memalingkan hatinya.
UMNO saat ini berada di titik nadir. Kekalahan ini jauh lebih buruk dari empat tahun lalu yang mencabut kekuasaan mereka. Kali ini, UMNO dan BN bahkan berada di belakang Perikatan Nasional pimpinan mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Berpalingnya suara pemilih Melayu membuat UMNO yang selama ini terlena tidak dapat lagi mengeklaim sebagai satu-satunya partai penjaga hak-hak dan keistimewaan suku Melayu.
UMNO masih dapat bertahan di pemerintahan dengan menjadi mitra junior, tetapi satu hal yang pasti partai-partai lain tidak lagi takut karena status hegemoni UMNO telah berakhir.
Baca juga: Pemilu Malaysia Tanpa Pemenang Mayoritas, Tsunami Hijau Partai Islamis Unggul Tak Terduga