Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Malaysia: 3 Orang Meninggal saat Pemungutan Suara

Kompas.com - 20/11/2022, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal pada Sabtu (19/11/2022) dalam pemilu Malaysia.

Bernama melaporkan, dua kematian terjadi di Johor sedangkan satu lagi terjadi di Kelantan.

Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan, ketiga korban memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

Dilansir Mothership, ketiganya meninggal saat mengantre untuk memberikan suara mereka dalam pemilu Malaysia.

Baca juga: Hasil Pemilu Malaysia Belum Jelas, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Saling Klaim Menang

Namun, Acryl Sani tidak mengungkapkan penyebab kematiannya, sebagaimana dilansir Mothership.

Bernama melaporkan, kedua korban tewas di Johor berusia di atas 85 tahun. Masing-masing benrama Sh Juhara Syed Mohamad dan Tuminah Ambiah.

Sh Juhara Syed Mohamad meninggal tak lama setelah memberikan suaranya sedangkan Tuminah meninggal sebelum memberikan suaranya.

Sementara itu, korban tewas ketiga yang berasal dari Kelantan bernama Mohd Jailani Alias.

Kepala Kepolisian Kelantan Muhamad Zaki Harun mengatakan, Mohd Jailani bertugas sebagai petugas di tempat pemungutan suara.

Baca juga: Mahathir Kalah di Pemilu Malaysia, Kegagalan Pertamanya dalam 53 Tahun

Hasil menggantung

Hasil pemilu Malaysia belum jelas, seiring kandidat yang saling mengeklaim suara mayoritas pada Minggu.

Dikutip dari Reuters, tanpa pemenang yang jelas di pemilu Malaysia 2022, ketidakpastian politik dapat berlanjut di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi.

Malaysia dipimpin tiga perdana menteri dalam beberapa tahun belakangan.

Baca juga: Hasil Awal Pemilu Malaysia Menggantung, Partai-partai Utama Gagal Dapatkan Suara Mayoritas

Kantor berita AFP melaporkan, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengeklaim bahwa koalisinya mengumpulkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan berikutnya, dan berpotensi membuka jalan baginya untuk menjadi perdana menteri.

Namun, mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengaku juga dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Para analis memperingatkan, Malaysia yang merupakan negara multi-ras dan ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara dapat menghadapi ketidakstabilan politik lebih lanjut jika tidak ada pemenang yang jelas dalam pemilu.

Baca juga: “Muka-muka Lama” Bersaing di Pemilu Malaysia, Siapa yang Akan Kembali Berkuasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ancaman Bom Picu Evakuasi Bandara Billund di Denmark, Polisi Tangkap Seorang Pria

Ancaman Bom Picu Evakuasi Bandara Billund di Denmark, Polisi Tangkap Seorang Pria

Global
Asosiasi Dokter Korea Selatan: Jika Pemerintah Tak Mengalah, Sistem Perawatan Kesehatan Bisa Runtuh

Asosiasi Dokter Korea Selatan: Jika Pemerintah Tak Mengalah, Sistem Perawatan Kesehatan Bisa Runtuh

Global
DPR AS Gelar Pemungutan Suara untuk Beri Persetujuan Bantuan ke Ukraina

DPR AS Gelar Pemungutan Suara untuk Beri Persetujuan Bantuan ke Ukraina

Global
Jerman Akan Kirim Fregat 'Hamburg' untuk Lindungi Kapal-kapal di Laut Merah

Jerman Akan Kirim Fregat "Hamburg" untuk Lindungi Kapal-kapal di Laut Merah

Global
Kapal Terbalik di India, 7 Orang Tewas

Kapal Terbalik di India, 7 Orang Tewas

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 34.049 Orang, Gencatan Senjata Dinantikan

Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 34.049 Orang, Gencatan Senjata Dinantikan

Global
Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Global
Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Global
Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Global
Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Global
Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Global
Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Global
Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Global
Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Global
Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com