NUSA DUA, KOMPAS.com - Anggota parlemen Ukraina Kira Rudik mengungkapkan, setelah invasi Rusia terjadi, semua partai negaranya bersatu sebagai tim untuk melawan musuh.
"Saya tekankan bahwa setelah pecah perang, semua partai Ukraina bekerja sebagai satu kesatuan," ujar Kira Rudik kepada KOMPAS.com, Sabtu (12/11/2022).
"Kami bekerja sebagai tim Ukraina. Jadi Anda tidak akan mendengar kata-kata buruk dari saya atau rekan-rekan saya," lanjutnya.
Baca juga: Ikut Forum G20, Kira Rudik Anggota Parlemen Ukraina Perjuangkan Keamanan Pangan Dunia
Kira Rudik merupakan pemimpin Partai Golos yang berarti suara (voice), dan Wakil Presiden ALDE (Alliance of Liberals and Democrats for Europe) yaitu kelompok internasional dari partai-partai liberal yang duduk sebagai sebuah blok di parlemen Eropa.
Adapun Golos adalah partai liberal pertama di Ukraina yang memperjuangkan nilai-nilai seperti pasar bebas, kebebasan individu, dan kesetaraan bagi semua orang.
Rudik menambahkan, target utama Ukraina saat ini adalah berjuang hidup untuk negara, diri sendiri, dan hanya bisa dicapai dengan menang perang.
Barulah setelah perang dapat digelar debat politik seperti sebelumnya. "Kalau dilakukan sekarang tidak mungkin," ujarnya.
Golos adalah faksi terkecil di Parlemen Ukraina, tetapi menurut Rudik sangat kuat dalam isu ekologi, kesetaraan, dan ekonomi bebas.
Rudik turut datang ke Bali menghadiri forum bagian dari KTT G20, untuk memperjuangkan keamanan pangan dunia.
Baca juga:
"Saya hadir di forum keamanan pangan dunia sebagai bagian dari G20 kemarin (11/11/2022)," kata Rudik kepada KOMPAS.com, Sabtu (12/11/2022).
Perempuan asal Kyiv tersebut menambahkan, diskusi yang dihadirinya membahas bagaimana perang Rusia-Ukraina harus berhenti, sehingga negaranya dapat kembali mengirim bahan pangan ke dunia seperti biasa.
"Karena perang, kami tak bisa melanjutkan pengiriman ke negara-negara membutuhkan, dan itu sangat berbahaya," imbuhnya.
Dikatakan bahwa sebelum invasi Rusia pada 24 Februari 2022, Ukraina termasuk lima besar negara penghasil biji-bijian di dunia, termasuk gandum dan biji bunga matahari.
Namun, kini pengiriman terhambat dan rawan terhenti lagi jika Rusia melanggar perjanjian ekspor gandum Ukraina.
Baca juga: Korea Selatan Bantah Akan Jual Peluru Artileri untuk Pasukan Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.