Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Top AS Klaim 100.000 Tentara Rusia Tewas atau Terluka di Ukraina

Kompas.com - 10/11/2022, 17:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jenderal top Amerika Serikat (AS) Mark Milley pada Rabu (9/11/2022) mengatakan, lebih dari 100.000 personel militer Rusia tewas atau terluka dalam perang di Ukraina.

Menurutnya, jumlah tentara Ukraina yang gugur atau terluka juga sekitar angka tersebut.

"Anda melihat lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka," kata Milley dalam sambutannya di Economic Club of New York, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Putin Dipastikan Tak Hadir di KTT G20, Rusia Diwakili Menlu Sergei Lavrov

"Hal yang sama mungkin juga di pihak Ukraina," tambahnya.

Angka-angka yang diberikan oleh Milley tidak dapat dikonfirmasi secara independen, tetapi yang terbaru hingga saat ini dari Pemerintah AS selama lebih dari delapan bulan perang Rusia-Ukraina.

Milley juga mengemukakan, ada peluang pembicaraan untuk mengakhiri perang, dan baik Rusia maupun Ukraina tidak mungkin mendapatkan kemenangan secara militer.

"Harus ada pengakuan bersama bahwa kemenangan militer dalam arti sebenarnya mungkin tidak dapat dicapai melalui cara militer, dan oleh karena itu Anda perlu beralih ke cara lain," ujar Milley.

"Ada ... peluang di sini, jendela peluang untuk negosiasi."

Baca juga:

Komentar Milley keluar setelah Rusia memerintahkan pasukannya mundur dari Kota Kherson di Ukraina selatan. Ini merupakan pukulan besar bagi upaya perang militer Moskwa.

Namun, para pejabat di Kyiv berhati-hati tentang penarikan tentara Rusia itu.

Menurut mereka, militer Rusia tidak mungkin meninggalkan kota strategis itu tanpa perlawanan.

Presiden AS Joe Biden sementara itu menyatakan, mundurnya tentara Rusia adalah bukti bahwa Moskwa memiliki masalah nyata di medan perang.

Baca juga: Viral Rekaman Tentara Rusia Santai Tangkap 2 Bom Drone Ukraina, Dilempar Meledak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com