Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Putin Butuh Korbankan 20 Juta Tentara Rusia untuk Menang Perang di Ukraina"

Kompas.com - 23/10/2022, 20:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin butuh mengorbankan 20 juta tentara Rusia untuk memenangi perang di Ukraina dan memastikan kelangsungan politiknya.

Hal tersebut disampaikan mantan Duta Besar Rusia untuk PBB Boris Bondarev kepada Beth Rigby dari Sky News.

Bondarev mundur dari jabatannya karena invasi Rusia ke Ukraina.

Dia menambahkan, keberuntungan Putin sudah berakhir, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (23/10/022).

Baca juga: Putin dan Kim Jong Un Beri Selamat ke Xi Jinping, Ini yang Disampaikan

“Saya pikir 20 tahun dia berkuasa sangat beruntung baginya. Dia tidak pintar, dia hanya beruntung. Sekarang saya pikir keberuntungannya sudah berakhir,” ujar Bondarev.

Bondarev menyebut Putin saat ini sangat putus asa. Putin disebut Bondarev bahkan siap mengorbankan lebih dari sepersepuluh penduduk Rusia tewas dalam konflik.

“Setelah kalah perang, dia harus menjelaskan kepada elitenya dan penduduknya mengapa demikian dan dia mungkin menemukan beberapa masalah dalam menjelaskan hal ini,” ujar Bondarev.

Bondarev menuturkan, ada beberapa kemungikinan yang terjadi, salah satunya adalah oposisi yang akan mencoba menggulinggkannya.

Baca juga: Kanselir Jerman Scholz: Putin Gunakan Energi Sebagai Senjata

“Atau dia akan mencoba membersihkan bawahannya untuk menemukan beberapa orang yang bisa disalahkan atas semua masalah ini. Akan ada periode gejolak internal,” ucap Bondarev.

“Anda seharusnya tidak meragukannya, dia mungkin mengorbankan 10 atau 20 juta orang Rusia hanya untuk memenangi perang ini hanya untuk membantai semua orang Ukraina karena ini masalah prinsip. Ini masalah kelangsungan hidup politik baginya,” lanjut Bondarev.

“Anda harus memahami bahwa, jika dia kalah perang, itu akan menjadi akhir baginya,” lanjut Bondarev.

Sebelumnya, Putin telah mengumumkan wajib militer melalui mobilisasi parsial untuk lebih banyak merekrut tentara muda guna diterjunkan ke Ukraina.

Baca juga: Media Rusia: Indonesia Siap Fasilitasi Pertemuan Putin dan Biden di KTT G20

Memilih berhenti

Presiden Rusia Vladimir Putin, tengah, menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal setelah parade militer menandai peringatan 77 tahun berakhirnya Perang Dunia II, di Moskow, Rusia, Senin, 9 Mei 2022. AP PHOTO/ANTON NOVODEREZHKIN Presiden Rusia Vladimir Putin, tengah, menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal setelah parade militer menandai peringatan 77 tahun berakhirnya Perang Dunia II, di Moskow, Rusia, Senin, 9 Mei 2022.

Bondarev, yang saat ini tinggal di Jenewa, mengaku memutuskan untuk berhenti dari jabatannya ketika tank Rusia melintasi perbatasan Ukraina pada Februari. Akan tetapi, dia tidak bisa benar-benar resign sampai Mei.

“Saya memiliki beberapa urusan yang harus diselesaikan sebelum saya berhenti. Kucing saya ada di Moskwa saat itu, jadi kami harus membawanya kembali ke Jenewa dan butuh waktu tiga bulan,” tutur Bondarev.

Halaman:

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com