KYIV, KOMPAS.com - Sepasang suami istri mengubur ponsel mereka di taman agar tidak disita oleh penjajah Rusia.
Sementara yang lain memberikan mobil mereka atau membayar suap agar tentara Rusia membiarkan mereka melarikan diri ke tanah yang dikuasai Ukraina.
Ini adalah situasi terkini warga Ukraina, yang tanahnya sedang diokupansi Rusia. Dilansir dari Channel News Asia, banyak warga yang kehilangan bisnis dan rumah mereka.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-257 Serangan Rusia ke Ukraina: Listrik Kherson Mati, Kyiv Hadapi Pemadaman Total
Rusia sudah jadi penguasa baru Kherson dan wilayah tetangganya Zaporizhzhia di selatan Ukraina yang dilanda perang.
Mereka yang berhasil melarikan diri menceritakan kisah paranoia yang hampir total dan penaklukan terhadap keinginan tentara dan orang-orang yang ditunjuk Kremlin.
Rusia telah memberlakukan darurat militer dan membatasi komunikasi di empat wilayah Ukraina yang dinyatakan sebagai miliknya pada bulan September.
Tidak ada yang berada di bawah kendali penuh Kremlin dan semuanya mengalami pertempuran sengit di bulan ketiga serangan Ukraina kembali ke tanah-tanah yang direbut.
Kurangnya akses media independen ke wilayah yang dikuasai Rusia membuat cerita-cerita ini hampir mustahil untuk diverifikasi secara independen.
Namun pola yang mereka lukis tidak mudah sesuai dengan versi yang digambarkan media Kremlin untuk audiens domestik mereka.
"Itu sangat menakutkan," kata mantan insinyur pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Anton Ovcharov.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.