JAKARTA, KOMPAS.com – Ukraina mendesak agar undangan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, pada 15-16 November mendatang dicabut.
Desakan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko melalui Twitter pada Rabu (2/11/2022).
Nikolenko mengatakan, Putin telah secara terbuka mengakui memerintahkan serangan rudal terhadap warga sipil dan infrastruktur energi Ukraina.
Putin publicly acknowledged ordering missile strikes on Ukrainian civilians and energy infrastructure. With his hands stained in blood, he must not be allowed to sit at the table with world leaders. Putin’s invitation to Bali summit must be revoked, and Russia expelled from G20.
— Oleg Nikolenko (@OlegNikolenko_) November 1, 2022
Baca juga: KTT G20: Jokowi Yakin Ekspor Gandum dari Laut Hitam Akan Berlanjut demi Keamanan Pangan Dunia
“Dengan tangannya yang berlumuran darah, dia tidak boleh duduk di meja dengan para pemimpin dunia,” tulis Nikolenko.
Dia juga mendesak agar Rusia dikeluarkan dari keanggotaan G20. “Undangan Putin ke KTT Bali harus dicabut, dan Rusia dikeluarkan dari G20,” tutur Nikolenko.
Nikolenko juga menuturkan bahwa Rusia tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global atau mempromosikan koeksistensi dan kemakmuran yang damai.
“Kebijakan luar negeri Rusia berusaha mencapai tujuannya dengan menggunakan kematian dan kehancuran. Memberikan panggung kepada Putin hanya berarti kompromi,” ucap Nikolenko.
Baca juga: Daftar Pemegang Presidensi G20 Sejak 2008
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Putin mengatakan pada Kamis (27/10/2022) bahwa dirinya mungkin akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, mendatang.
“Rusia akan diwakili di pertemuan tingkat tinggi, itu sangat jelas. Mungkin, saya juga akan hadir. Saya akan memikirkannya,” kata Putin dalam Valdai Discussion Club, sebuah konferensi para pakar kebijakan internasional, di Moskwa, Rusia.
Dilansir Antara, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi sebelumnya menyampaikan bahwa konfirmasi kehadiran para pemimpin negara G20 sangat tinggi untuk KTT G20 di Bali.
Namun, dia enggan menyebutkan berapa jumlah spesifik dari pemimpin G20 yang memberikan konfirmasi kehadiran dalam KTT tersebut.
Baca juga: Putin: Saya Mungkin Akan Hadiri KTT G20 di Bali
Beberapa negara disebutnya belum memberikan konfirmasi karena situasi khusus, seperti Brasil yang masih sibuk dengan kegiatan pemilu presiden tahap kedua.
Sementara para pemimpin baru negara G20 seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sudah memberikan konfirmasi kehadiran.
Sebagian besar pemimpin negara G20, kata Retno, akan tiba di Bali pada 14 November 2022 dan akan pulang pada 16 November 2022.
Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Akan Bertemu Biden di KTT G20 Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.