Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Kepolisian Korsel Membungkuk Minta Maaf, Mengaku Bertanggung Jawab atas Tragedi Halloween Itaewon

Kompas.com - 02/11/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Korea Selatan Yoon Hee-keun mengaku bertanggung jawab atas tragedi perayaan Halloween di Itaewon yang menewaskan sedikitnya 156 orang.

Pada Selasa (1/11/2022), Yoon Hee-keun membungkuk di depan wartawan dan meminta maaf atas insiden tersebut, sebagaimana dilansir DW.

Dia merasa sangat bertanggung jawab atas keselamatan publik. Selain itu, pengendalian massa pada malam tragedi perayaan Halloween di Itaewon tidak memadai.

Baca juga: Pengakuan Kepala Polisi Korsel Terkait Tragedi Halloween di Itaewon

Yoon Hee-keun menambahkan, ada beberapa panggilan ke nomor telepon darurat Korea Selatan sebelum tragedi maut terjadi di gang sempit di Itaewon.

Dia menuturkan, acara tersebut tidak terdaftar secara resmi sehingga aparat berwenang ditugaskan untuk mengelola kerumunan terlebih dahulu seperti biasanya.

Sampai saat ini, masih belum diketahui penyebab tragedi Halloween di Itaewon yang menewaskan ratusan orang itu.

Kepolisian Korea Selatan telah meluncurkan gugus tugas beranggotakan 475 orang untuk menyelidiki bagaimana tragedi itu terjadi.

Yoon Hee-keun tidak secara langsung menjawab pertanyaan apakah dia akan mengundurkan diri atau tidak, lapor Korea JoongAng Daily.

Baca juga: Dikenal sebagai Pintu Gerbang Neraka, Inikah Goa Kelahiran Halloween?

Perlu aksi lebih lanjut

Pada Senin (31/10/2022), Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan, pemerintah akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab tragedi Halloween di Itaewon guna mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengunjungi monumen peringatan untuk para korban pada Selasa setelah menyatakan masa berkabung selama sepekan.

“Kita harus hadir dengan langkah-langkah keamanan konkret untuk mengelola kerumunan, tidak hanya di jalan-jalan ini di mana bencana besar ini terjadi tetapi di tempat-tempat lain seperti stadion dan tempat konser di mana banyak orang berkumpul,” ujar Yoon Suk-yeol dalam pertemuan kabinet.

Baca juga: Penyintas Tragedi Halloween Itaewon: Tak Berdaya Lihat Orang-orang Embuskan Napas Terakhir

Dari jumlah korban tewas, dua pertiga di antaranya berusia 20-an, dan mayoritas adalah perempuan.

Yoon Suk-yeol menyebut keselamatan rakyatnya merupakan hal yang penting, entah itu ada penyelenggara acara atau tidak.

Dia menyerukan agar negara mengembangkan kemampuan digital canggih untuk meningkatkan manajemen massa.

Kendati demikian, para kritikus berpendapat alat seperti itu sudah ada dan tidak digunakan ketika tragedi perayaan Halloween di Itaewon terjadi.

Baca juga: Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon: Orang-orang Masih Tertawa Awalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com