Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT G20: Jokowi Yakin Ekspor Gandum dari Laut Hitam Akan Berlanjut demi Keamanan Pangan Dunia

Kompas.com - 01/11/2022, 22:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan ia optimistis kesepakatan perdagangan gandum antara Rusia dan komunitas internasional akan dimulai kembali usai pertemuan tingkat tinggi G20 di Bali pada 15-16 November.

Dalam wawancara eksklusif dengan wartawan BBC Karishma Vaswani, Jokowi berkata ia “yakin inisiatif Laut Hitam akan berlanjut” jika Rusia dan Ukraina datang ke Bali dan bernegosiasi, karena "ini tentang keamanan pangan semua orang di dunia."

Ia memperingatkan bahwa jika persoalan tersebut tidak diselesaikan, dunia "akan mengalami kelaparan, akan terjadi kematian; ini yang perlu dihindari".

Inisiatif Laut Hitam adalah kesepakatan antara Rusia dan Ukraina, diperantarai PBB, untuk menjamin keamanan kapal dagang yang mengekspor gandum dari Ukraina.

Pada Selasa (01/11/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin menunda – tetapi tidak mengakhiri – kesepakatan tersebut.

Ia menuduh Ukraina telah menggunakan koridor aman di Laut Hitam untuk menyerang armada kapal Rusia.

Baca juga: PBB Bantah Klaim Rusia Ada Kapal Ekspor Gandum di Laut Hitam Saat Diserang Ukraina

Apa itu Inisiatif Laut Hitam?

Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, angkatan lautnya memblokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, menahan sekitar 20 juta ton gandum yang semestinya diekspor, beserta bahan makanan lain seperti jagung dan minyak bunga matahari.

Pada Juli, kesepakatan antara Ukraina dan Rusia yang dimediasi oleh Turki dan PBB, sepakat untuk membuka kembali ekspor gandum melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut.

Menanggapi langkah terbaru Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Inisiatif Laut Hitam akan tetap dihormati dan menuduh Rusia “memeras dunia dengan ancaman bencana kelaparan” – klaim yang dibantah Rusia.

Meski terjadi perseteruan ini, 12 kapal yang membawa 354.500 ton makanan, termasuk gandum, meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina pada Senin (31/10/2022), menurut menteri infrastruktur Ukraina.

Jumlah tersebut merupakan rekor volume ekspor sejak Inisiatif Laut Hitam dimulai, kata juru bicara administrasi militer Odesa seperti dikutip kantor berita Reuters.

Salah satu kapal yang membawa 40.000 ton gandum berangkat menuju Ethiopia, tempat adanya “kemungkinan kelaparan massal yang nyata”, imbuh sang menteri.

Baca juga: Kapal Utama Laut Hitam Rusia Laksamana Makarov Diyakini Rusak akibat Serangan Drone

Jokowi yakin kesepakatan akan berlanjut

Presiden Jokowi yakin bila kedua pemimpin negara datang ke Bali dan berdiskusi, Inisiatif Laut Hitam dapat dilanjutkan.

“Karena sekali lagi, ini tentang keamanan pangan semua orang di dunia. Kalau ini tidak terjadi, akan terjadi kelaparan, akan terjadi kematian. Ini yang harus kita hindari,” kata Jokowi kepada wartawan BBC News Karishma Vaswani.

Sementara itu, Presiden Putin belum memutuskan untuk menghadiri KTT G20 di Bali, mengatakan ia “akan pikir-pikir”.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com