Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Serukan Peninjauan Kembali Kesepakatan Gandum Ukraina

Kompas.com - 07/09/2022, 20:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (7/9/2022) bahwa ia ingin membahas kembali kesepakatan yang ditengahi PBB yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandumnya melalui Laut Hitam.

Ini disampaikan setelah Putin menuduh Kyiv dan Barat menggunakannya untuk menipu negara-negara berkembang dan Rusia.

Dilansir Reuters, kritik Putin, yang menuduh bahwa kesepakatan itu mengirimkan biji-bijian, pupuk, dan bahan makanan lainnya ke Uni Eropa dan Turki dengan mengorbankan negara-negara miskin, kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran bahwa pakta itu dapat terurai jika tidak berhasil dinegosiasikan kembali.

Baca juga: Putin: Mustahil Isolasi Rusia, Moskwa Beralih ke Timur Tengah

Ukraina, yang pelabuhan-pelabuhannya telah diblokade Rusia sejak invasi pada Februari, mengatakan syarat-syarat perjanjian itu dipatuhi dengan ketat dan tidak ada alasan untuk merundingkan kembali.

Perjanjian tersebut, yang difasilitasi oleh PBB dan Turki pada bulan Juli, menciptakan koridor ekspor yang dilindungi melalui Laut Hitam untuk gandum Ukraina.

Ini terjadi setelah Kyiv kehilangan akses ke rute ekspor utamanya ketika Rusia menyerang Ukraina melalui darat, udara dan laut.

Perjanjian tersebut, yang dirancang untuk membantu meringankan harga pangan global dengan meningkatkan pasokan biji-bijian dan minyak sayur.

Baca juga: Pasukan China dan Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar, Putin Turun Pantau Langsung

Hal ini telah menjadi satu-satunya terobosan diplomatik antara Moskow dan Kyiv dalam lebih dari enam bulan perang.

Moskwa mengatakan pada saat itu bahwa salah satu alasan utama menandatangani kesepakatan itu adalah karena ingin membantu negara-negara berkembang mencegah kekurangan pangan.

Tetapi Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina dan Barat tidak menghormati persyaratannya dan bahwa sebagian besar gandum pergi ke UE, bukan ke negara-negara miskin.

"Saya bertemu dengan para pemimpin Uni Afrika, dengan para pemimpin negara-negara Afrika, dan berjanji kepada mereka bahwa kami akan melakukan segalanya untuk memastikan kepentingan mereka dan memfasilitasi ekspor gandum Ukraina," kata Putin dalam forum ekonomi di kawasan Timur Jauh Rusia.

Baca juga: Putin Sebut Barat Mulai Runtuh, Masa Depan Ada di Asia

Tetapi jika pengiriman ke Turki sebagai negara perantara dikecualikan, dia mengatakan bahwa hanya dua dari 87 pengiriman yang termasuk dalam Program Pangan Dunia PBB, yang mewakili hanya 60.000 ton atau 3 persen dari total 2 juta ton yang diekspor sejauh ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com