Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Saya Mungkin Akan Hadiri KTT G20 di Bali

Kompas.com - 28/10/2022, 10:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (27/10/2022) bahwa dirinya “mungkin” akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, pada November mendatang.

“Rusia akan diwakili di pertemuan tingkat tinggi, itu sangat jelas. Mungkin, saya juga akan hadir. Saya akan memikirkannya,” kata Putin saat menghadiri konferensi pakar kebijakan internasional di Moskwa, Rusia.

KTT Kepala Negara dan Pemerintahan G20 ke-17 akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022 di Bali.

Baca juga: Putin Sebut Eks PM Inggris Liz Truss Gila Saat Bicara Peluang Rusia Pakai Nuklir

Pada kesempatan yang sama, Putin juga mengeklaim bahwa perusahaan-perusahaan Rusia mengambil alih bisnis yang ditinggalkan oleh perusahaan-perusahaan lain dengan relatif mudah.

“Perusahaan-perusahaan kami mengambil alih dan memimpin bisnis-bisnis yang sebelumnya diyakini akan menghilang tanpa kehadiran (perusahaan-perusahaan) Barat hingga saat ini,” ungkap dia, sebagaimana dikutip VOA Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan seiring banyaknya perusahaan asal Amerika Serikat dan Eropa yang meninggalkan Rusia di tengah apa yang Moskwa sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Rusia sempat pertimbangkan pertemuan Putin-Biden

Sebelumnya, Rusia sempat mempertimbangkan pertemuan Purtin dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali.

Baca juga:

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Rusia akan siap mempertimbangkan pertemuan antara Presiden Putin dan Presiden Joe Biden di sela-sela KTT G20, tetapi jika tawaran itu dibuat.

Lavrov berkata demikian dalam program 60 Minutes di saluran berita televisi Rossiya-1.

"Kami telah mengatakan berkali-kali bahwa kami tidak pernah menolak untuk mengadakan pertemuan. Jika tawaran diberikan, kami akan mempertimbangkannya," kata dia menjawab pertanyaan tentang prospek pertemuan semacam itu di sela-sela KTT G20.

Lavrov menyampaikan, jika semua orang berpikir bahwa sudah ada tanda kesiapan Biden untuk pertemuan dengan Putin seperti itu, tidak ada yang lain selain ucapan "kita lihat saja" sebagai respons.

"Ini mungkin bagus untuk spekulasi analitis jurnalistik, tetapi tidak untuk politik nyata," ucap Lavrov, dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.

Baca juga: Putin Butuh Korbankan 20 Juta Tentara Rusia untuk Menang Perang di Ukraina

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com