Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Darurat Militer di Daerah Ukraina yang Dicaplok Rusia, Ini Penjelasan Pakar

Kompas.com - 25/10/2022, 10:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Alexandra Ivanova/DW Indonesia

BERLIN, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Federasi Rusia, yaitu di Donetsk, Luhansk, Zaporizhia dan Kherson.

DW berbicara kepada Joachim Krause, Direktur Institut Kebijakan Keamanan di Universitas Kiel, Jerman, tentang apa artinya langkah ini bagi situasi di garis depan dan bagi orang-orang di daerah yang terkena dampak. Apakah mungkin terjadi eskalasi nuklir?

Baca juga: Putin Berlakukan Darurat Militer di 4 Wilayah Ukraina yang Baru Dicaplok

DW: Menurut Anda, apa artinya penerapan darurat militer bagi mereka yang berada di garis depan?

Joachim Krause: Saat ini saya tidak melihat ada yang akan berubah. Keadaan perang atau keadaan darurat berarti pihak berwenang dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan dan, di atas semua itu, administrasi militer dapat mengambil alih pengelolaan wilayah tersebut. Lalu ada kekosongan hukum, dan itulah yang terjadi di daerah-daerah ini.

Kekhawatiran saya adalah bahwa Rusia sekarang mencoba--seperti yang mereka lakukan di zona perang--untuk mendeportasi populasi yang tersisa ke Rusia. Sebagian besar provinsi sama sekali tidak berada di bawah administrasi Rusia.

Juga tidak pasti berapa lama daerah-daerah ini akan tetap berada di bawah pendudukan Rusia. Di Kherson kita menyaksikan bahwa pemerintahan militer di sana ingin mengevakuasi penduduk sipil, yang kemungkinan bertentangan dengan keinginan mereka.

Beberapa ahli percaya bahwa Putin tidak ingin langkahnya bisa diterka. Apakah keadaan darurat militer ini di luar perkiraan?

Saya tidak berpikir ada pengamat yang memperkirakan hal ini, karena tidak akan banyak perubahan di wilayah-wilayah tersebut. Dalam hal ini, saya tidak tahu apakah ini pertanda bahwa Putin tidak bisa diterka atau apakah itu hanya sinyal yang ingin digunakan Putin untuk memperjelas betapa seriusnya dia. Kemungkinan, ini lebih merupakan sinyal politik ke Barat bahwa kita harus memikirkan hal-hal tersebut.

Joachim Krause, pakar keamanan dari Universitas Kiel, Jerman.DOK JOACHIM KRAUSE via DW INDONESIA Joachim Krause, pakar keamanan dari Universitas Kiel, Jerman.
Bisakah langkah ini dinilai sebagai tingkat eskalasi baru?

Saya belum melihat ini sebagai eskalasi karena ini murni tindakan verbal. Putin masih memiliki banyak pilihan eskalasi militer. Jika ini adalah sinyal bahwa penduduk Ukraina akan dideportasi ke Rusia, tentu saja ini merupakan eskalasi bagi Ukraina sejauh menyangkut penduduk sipil.

Saya dapat membayangkan bahwa sebagian besar orang Ukraina yang tinggal di sana tidak ingin dideportasi ke Rusia, dan terpaksa berasimilasi di sana sebagai "orang Rusia baru".

Baca juga: Rusia Sebut Barat Bantu Ukraina Eskalasi Perang, Inggris Membantah

Apa ini berarti penduduk lelaki di daerah yang dicaplok akan direkrut jadi tentara Rusia?

Itu sudah terjadi. Hal buruknya adalah para pemuda ini direkrut di wilayah pendudukan untuk berperang melawan negara mereka sendiri. Sekarang, perekrutan bisa dilakukan dengan lebih sistematis, tapi saya tidak tahu berapa banyak pria yang sebenarnya ada di sana.

Tidak ada yang benar-benar tahu. Saya menduga bahwa ini lebih merupakan tindakan putus asa untuk menunjukkan bahwa Rusia masih mampu bertindak.

Pada umumnya situasi di angkatan bersenjata Rusia tidak terlalu baik. Terlihat moral mereka runtuh, bahwa Rusia mengalami masalah besar dengan persediaan dan amunisi.

Semua ini bukan pertanda baik dari sudut pandang Rusia. Selain itu, situasi pasukan Rusia di barat Dnipro juga semakin sulit.

Timbul pertanyaan: apakah mereka akan mundur secara terhormat, atau akankah mereka diserbu atau ditangkap oleh pihak Ukraina?

Di sana ada setidaknya 20.000 hingga 25.000 tentara. Ini bukan bagian kecil dari kekuatan militer Rusia. Saya pikir hal-hal akan berubah di daerah Kherson dalam beberapa hari ke depan. Itu bisa banyak mengubah perhitungan pihak Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com