Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macron Kritik Gereja Ortodoks Rusia: Membiarkan Diri Dimanipulasi Moskwa

Kompas.com - 24/10/2022, 10:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ROMA, KOMPAS.com – Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, Gereja Ortodoks Rusia membiarkan dirinya dimanipulasi oleh pemerintah di Moskwa untuk menjustifikasi invasi di Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Macron pada Minggu (23/10/2022) di tengah kunjungannya di Italia, sebagaimana dilansir Reuters.

Kepala Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill sejauh ini mendukung invasi Rusia ke Ukraina, yang dilihat oleh sang patriark sebagai benteng melawan Barat yang ia sebut dekaden.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-242 Serangan Rusia ke Ukraina: Rudal Moskwa Gempur Fasilitas Energi | Pengumuman Evakuasi Kherson

Dalam konferensi konferensi internasional yang diselenggarakan Komunitas Sant' Egidio Italia, sebuah kelompok perdamaian dan amal di seluruh dunia, Macron mendesak Gereja Ortodoks Rusia melawan tekanan dari pemerintah.

Orang nomor dua di Gereja Ortodoks Rusia, Metropolitan Anthony, duduk di barisan depan di aula konferensi bersama para pemimpin agama lain saat Macron berpidato.

Sebagian besar pidato Macron dalam konferensi tersebut menyinggung soal Ukraina.

“Para pemimpin agama juga memiliki peran perlawanan ketika menghadapi kebodohan peristiwa ini,” kata Macron, merujuk pada perang di Ukraina.

Baca juga: Putin Butuh Korbankan 20 Juta Tentara Rusia untuk Menang Perang di Ukraina

“Kami tahu betul bagaimana Ortodoks saat ini dimanipulasi oleh mereka yang berkuasa di Rusia untuk membenarkan tindakan mereka. Diperlukan perlawanan di sini,” sambung Macron.

Macron mengatakan, perlawanan berarti tidak pernah membenarkan, tidak pernah jatuh ke dalam perangkap, dan tidak mendukung proyek politik yang cenderung meniadakan martabat setiap individu.

Reuters mendekati Metropolitan Anthony di ruang konferensi setelah pidato Macron. Akan tetapi, dia menolak berkomentar.

Sikap Kirill atas Ukraina juga telah menyebabkan keretakan antara Gereja Ortodoks Rusia dengan Vatikan.

Baca juga: Ukraina Terkini: Kyiv Berlakukan Pemadaman Listrik Bergilir, Dampak Serangan Rusia

Hal itu juga memicu keretakan internal yang menyebabkan pemutusan hubungan beberapa Gereja Ortodoks lokal dengan Gereja Ortodoks Rusia.

Sejauh ini, Perancis telah berulang kali menekankan pentingnya menjaga saluran diplomatik ke Moskwa tetap terbuka sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Macron meyakini, ada peluang untuk perdamaian di Ukraina, bahkan ketika Rusia memperingatkan konflik tersebut bisa semakin meningkat.

Dalam kunjungannya ke Italia, Macron juga bertemu dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di konferensi tersebut.

Macron dijadwalkan bertemu dengan Paus Fransiskus pada Senin (24/10/2022) di Vatikan dan keduanya akan menutup konferensi pada Selasa (25/10/2022) di Colosseum.

Baca juga: Iran Tak Terima Dituduh Kirim Drone ke Ukraina, Kecam Keras Rencana Penyelidikan PBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com