Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: Kyiv Berlakukan Pemadaman Listrik Bergilir, Dampak Serangan Rusia

Kompas.com - 23/10/2022, 19:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Operator energi Kyiv mengatakan pada Minggu (23/10/2022), bahwa kebijakan pemadaman listrik bergilir atau terjadwal telah diperkenalkan di Ibu Kota Ukraina.

Kebijakan ini diambil setelah terjadi serangan Rusia berulang-ulang pada infrastruktur energi Ukraina.

"Pada 23 Oktober, penghentian stabilisasi diperkenalkan di Kyiv oleh operator energi nasional Ukrenergo untuk menghindari kerusakan atau kehancuran," kata perusahaan energi DTEK dalam sebuah pernyataan di situsnya, dikutip dari AFP.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Disebut Luncurkan Serangan Besar-besaran Baru, Targetkan Jaringan Energi Ukraina

DTEK menjelaskan pemberlakuan pemadaman listrik dimulai dari 11.13 pagi (0813 GMT) dengan konsumen di Kyiv dibagi menjadi tiga kelompok yang akan mengalami pemutusan listrik untuk jangka waktu tertentu.

DTEK menambahkan bahwa pemadaman semestinya berlangsung tidak lebih dari empat jam, tetapi bisa lebih lama karena skala kerusakan pada sistem daya listrik.

DTEK menegaskan kembali seruan bagi warga untuk menggunakan listrik secara hemat dan bagi bisnis untuk membatasi penggunaan penerangan eksternal.

Sebelumnya, Kepresidenan Ukraina menyebut, lebih dari satu juta rumah tangga di Ukraina telah tanpa listrik setelah serangan Rusia pada fasilitas energi di seluruh negeri pada Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Ukraina Terkini: Serentetan Ledakan Guncang Kharkiv dan Zaporizhzhia

Rusia dalam beberapa hari terakhir telah berulang kali menargetkan jaringan energi Ukraina, menghancurkan setidaknya sepertiga dari pembangkit listrik negara itu menjelang musim dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com