HPAKANT, KOMPAS.com - Serangan udara yang menargetkan sebuah konser di Myanmar menewaskan antara 50 hingga 100 orang pada Minggu (23/10/2022) malam waktu setempat.
Konser ini digelar oleh kelompok etnis minoritas yang berkonflik dengan junta militer penguasa Myanmar saat ini.
Insiden terjadi di negara bagian Kachin, menewaskan warga sipil, penyanyi lokal, dan perwira Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), lapor media-media setempat mengutip saksi yang berkata bahwa tiga pesawat melakukan serangan itu.
Baca juga: Bom Meledak di Penjara Myanmar, 8 Orang Tewas
Adapun serangan ini belum dikonfirmasi oleh militer Myanmar, menurut laporan dari Reuters pada Senin (24/10/2022).
Juru bicara junta militer tak bisa dihubungi untuk dimintai komentar, dan televisi pemerintah tidak menyebutkan insiden itu dalam buletin berita malamnya pada Senin (24/10/2022).
Serangan udara terjadi di wilayah A Nang Pa di kotapraja Hpakant dan menewaskan sedikitnya 50 orang, kata BBC Burma.
Sementara itu, situs berita Irrawaddy menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 100. Reuters belum dapat memverifikasi angka-angka tersebut.
Myanmar dilanda pertempuran sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih awal tahun lalu. Gerakan perlawanan yang beberapa di antaranya bersenjata bermunculan di seluruh negeri, dan dilawan oleh militer dengan kekuatan mematikan.
Juru bicara KIA Naw Bu mengatakan, serangan itu menargetkan perayaan 62 tahun berdirinya sayap politik tentara Kachin yaitu Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO).
Baca juga:
"Ini adalah tindakan sangat jahat yang juga dapat dianggap sebagai kejahatan perang," katanya melalui telepon.
Sejak kudeta Myanmar, konflik terbuka kembali antara tentara Myanmar dan KIA yang merupakan rival berat.
KIA selama 60 tahun terakhir memperjuangkan otonomi yang lebih besar bagi rakyat Kachin. KIA juga menyuarakan dukungan untuk perlawanan anti-junta.
Baca juga: Kudeta Myanmar, Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi Ditambah 3 Tahun Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.