Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Junta Militer Myanmar Perpanjang Keadaan Darurat 6 Bulan

Kompas.com - 01/08/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, akan memperpanjang keadaan darurat di negara itu selama enam bulan lagi.

Media junta militer Myanmar melaporkan, Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional bentukan junta telah memberikan persetujuan perpanjangan keadaan darurat.

Junta militer Myanmar kali pertama mengumumkan keadaan darurat setelah melakukan kudeta dan merebut kekuasaan dari pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Baca juga: Jet Yak-130 Buatan Rusia Dilaporkan Dipakai untuk Serang Warga Sipil di Myanmar

“Anggota (dewan keamanan) dengan suara bulat mendukung usulan untuk memperpanjang periode keadaan darurat selama enam bulan lagi,” lapor Global New Light of Myanmar.

“Di negara kita, kita harus terus memperkuat sistem demokrasi multi-partai yang sejati dan disiplin yang merupakan keinginan rakyat,” sambung Global New Light of Myanmar mengutip Min Aung Hlaing.

Sejak militer melakukan kudeta, Myanmar jatuh ke dalam jurang kekacauan, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Junta Myanmar Eksekusi Mati Aktivis Demokrasi Tanpa Ampun

Setelah kudeta, konflik di Myanmar merembet ke seluruh negeri ketika tentara menghancurkan aksi protes damai di kota-kota.

Militer berdalih, mereka terpaksa mengambil alih kekuasaan karena adanya kecurangan pemungutan suara dalam pemilu November 2020.

Pemilu November 2020 dimenangi oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang dipimpin Aung San Suu Kyi.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Eksekusi 4 Aktivis Demokrasi, Pengadilan Digelar Tertutup

Di sisi lain, kelompok pemantau pemilu tidak menemukan bukti adanya kecurangan dalam pemungutan suara.

Militer Myanmar berjanji untuk mengadakan pemilu baru pada Agustus 2023.

Namun, oposisi junta militer Myanmar tidak percaya pemilu yang akan digelar akan bebas dan adil.

Baca juga: Pengadilan PBB Tolak Keberatan Myanmar, Kasus Genosida Rohingya Bakal Disidangkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com