LONDON, KOMPAS.com – Rusia menuding Inggris dan sekutunya berencana membantu Ukraina untuk mengeskalasi perang.
Tudingan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu saat melakukan percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Namun, tudingan tersebut dibantah oleh Kementerian Pertahanan Inggris melalui pernyataan resmi yang singkat, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (23/10/2022).
A statement on Defence Secretary Ben Wallace's call with Russian Defence Minister Sergei Shoigu: pic.twitter.com/BbQ9muxKeC
— Ministry of Defence ???????? (@DefenceHQ) October 23, 2022
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Shoigu dan Wallace bersikap profesional dan hormat selama percakapan telepon.
Akan tetapi, lanjut Kementerian Pertahanan Inggris, Wallace memperingatkan Shoigu untuk tidak menggunakan tuduhan seperti itu sebagai dalih untuk eskalasi yang lebih besar.
Wallace juga menegaskan kembali dukungan Inggris dan dunia internasional yang lebih luas untuk Ukraina dan keinginan untuk meredakan konflik.
“Ukraina dan Rusia harus mencari resolusi perang dan Inggris siap membantu,” bunyi pernyataan dari Kementerian Pertahanan Inggris.
Baca juga: Putin Butuh Korbankan 20 Juta Tentara Rusia untuk Menang Perang di Ukraina
Pembicaraan itu terjadi setelah Shoigu dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan pecakapan sebanyak dua kali dalam kurun waktu tiga hari.
Sebelumnya, Shoigu juga sempat berbicara melalui telepon dengan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Sebastien Lecornu.
Kepada Lecornu, Shoigu memperingatkan situasi di Ukraina dengan cepat memburuk dan cenderung ke eskalasi yang tidak terkendali.
Baca juga: Ukraina Terkini: Kyiv Berlakukan Pemadaman Listrik Bergilir, Dampak Serangan Rusia
Shoigu menambahkan, Moskwa khawatir Ukraina dapat menggunakan "bom kotor" dalam konflik tersebut.
Beberapa nasionalis Rusia menyalahkan Shoigu atas kemunduran Moskwa baru-baru ini.
Termutakhir, serangan balik Ukraina merebut beberapa wilayah di wilayah timur laut Kharkiv.
Baca juga: Iran Tak Terima Dituduh Kirim Drone ke Ukraina, Kecam Keras Rencana Penyelidikan PBB
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.