Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemunculan Wabah Pneumonia Misterius di Argentina Dikaitkan dengan Penyakit Legiuner, Apakah Itu?

Kompas.com - 05/09/2022, 13:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

Ilustrasi CT scan paru-paru. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis pada pasien Covid-19. CT scan bisa menunjukkan perbedaan dan persamaan antara pneumonia Covid-19 dan gagal jantung.SHUTTERSTOCK/create jobs 51 Ilustrasi CT scan paru-paru. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis pada pasien Covid-19. CT scan bisa menunjukkan perbedaan dan persamaan antara pneumonia Covid-19 dan gagal jantung.

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Penyakit legiuner diyakini sebagai penyebab wabah pneumonia yang menewaskan empat orang di Argentina.

Sebelas kasus sejauh ini telah dilaporkan, terkait dengan klinik kesehatan swasta di kota barat laut San Miguel de Tucuman menurut laporan Sky News pada Minggu (4/9/2022).

Penyebabnya telah menjadi misteri sampai sekarang, dengan Covid-19 dikesampingkan dan tes lain menunjukkan hasil negatif.

Baca juga: Wabah Penyakit Serius Ancam Pakistan setelah Dilanda Banjir Besar

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat (2/9/2022) bahwa mereka sedang memantau situasi.

Gejalanya termasuk pneumonia di paru-paru, sesak napas, demam, dan nyeri otot dan perut.

Otoritas kesehatan Argentina mengatakan pada Sabtu (3/9/2022) bahwa Legiuner adalah penyebab yang dicurigai. Tes sebelumnya mengesampingkannya.

Bakteri Legionella ditemukan secara alami di lingkungan air tawar, tetapi dapat tumbuh dan menyebar dalam jaringan sistem air, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS).

Ini sering ditularkan ketika orang menghirup tetesan kecil yang terkontaminasi di udara, atau kadang-kadang dari air yang mengandung bakteri.

Baca juga: 15 Tahun Terakhir, 7 Wabah Menjangkiti Dunia, Para Ahli: Wabah Mungkin akan jadi Normal Baru

Menteri Kesehatan Carla Vizzotti mengatakan pada konferensi pers bahwa orang yang berusia di atas 50 tahun dengan kondisi tertentu dapat sangat berisiko.

Perokok atau mantan perokok dan mereka yang memiliki masalah paru-paru juga lebih mungkin untuk sakit.

Penyakit legiuner ditemukan dan diberi nama pada 1976 setelah wabah di konvensi Philadelphia dari Legiun veteran Amerika.

Baca juga: Wabah Campak Tewaskan 80 Anak di Zimbabwe sejak April

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com