Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasilkah Serangan Balik Pasukan Ukraina di Selatan?

Kompas.com - 02/09/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com – Pasukan Ukraina meluncurkan serangan balik via darat pada akhir Agustus di selatan untuk merebut kembali petak-petak yang hilang di wilayah Kherson yang masih dikuasai Rusia.

Dilansir Al Jazeera, Rabu (31/8/2022), pasukan Ukraina melancarkan serangan balik via darat ke delapan arah secara bersamaan.

“Kami telah meluncurkan operasi ofensif ke berbagai arah. Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menembus garis pertahanan pertama,” kata juru bicara komando selatan Ukraina Natalia Gumenyuk pada Selasa (29/8/2022).

Baca juga: Kemhan Rusia: Pasukan Ukraina Berusaha Rebut PLTN Zaporizhzhia, Ganggu Rencana Inspeksi IAEA

Ukraina melancarkan serangan balik setelah beberapa pekan lamanya menargetkan jalur pasokan Rusia, pos komando, gudang perlengkapan militer serta amunisi, dan pangkalan udara dengan serangan jarak jauh maupun drone.

Serangan-serangan tersebut menghancurkan jembatan-jembatan penting dan fasilitas vital milik Rusia. Pasukan Rusia akhirnya membuat sejumlah penyeberangan ponton di Sungai Dnieper.

Bahkan, penyeberangan-penyeberangan ponton tersebut turut dihancurkan oleh serangan Ukraina, lapor sejumlah sumber.

Institute for the Study of War mengatakan, menghancurkan penyeberangan ponton bisa mengganggu kinerja pasukan Rusia.

Baca juga: Serangan Balik Ukraina Tidak Bisa Cepat Kalahkan Rusia

Blogger militer Rusia, Gray Zone, yang memiliki 276.000 pelanggan di Telegram, melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah maju sejauh 6 Kilometer (Km) untuk merebut Sukhyi Stavok, utara Kherson.

Sebuah sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Ukraina telah menduduku sejumlah wilayah permukiman termasuk Pravdyne, Nova Dmytrivka, dan Tomyna Balka, sekitar 23 Km barat daya Kherson.

Pejabat Ukraina dari wilayah Kherson mendesak para penduduk untuk mengungsi dari Kota Kherson supaya pasukannya dapat dengan cepat membebaskan kota dari tangan Rusia.

Seorang penduduk setempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan balasan memiliki beberapa keberhasilan awal, tetapi kini macet.

“Desa-desa di sepanjang garis depan. Di lini pertahanan kedua terjadi pertumpahan darah. Saya mendengar 1.000 orang Ukraina dan 1.500 orang Rusia (tewas),” kata Pantelis Boubouras, konsul kehormatan Yunani di Kherson yang menjalankan bisnis konstruksi di Odessa.

Baca juga: Militer Rusia Dilaporkan Kekurangan Personel untuk Berperang di Ukraina

“Garis (pertahanan) kedua tidak mudah jatuh. Ada 25.000 sampai 30.000 tentara, mereka sudah berada di sana selama lima bulan, dan dilengkapi dengan sangat baik,” sambung Boubouras kepada Al Jazeera.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa pihaknya kehilangan wilayah. Pihaknya menuturkan, sebanyak 1.200 tentara Ukraina tewas dalam upaya untuk merebut kembali Kryvyi Rih di Kherson.

“Tindakan efektif oleh kelompok pasukan Rusia menghancurkan 48 tank, 46 kendaraan tempur infanteri, 37 kendaraan lapis baja lainnya, delapan truk dengan senapan mesin berat, dan lebih dari 1.200 prajurit Ukraina dalam sehari,”kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov.

Sedangka Natalia Gumenyuk menyebutkan bahwa pasukan Rusia tidak melancarkan serangan balik defensif.

Baca juga: Invasi ke Ukraina Masuk dalam Buku Pelajaran Rusia, Versi Mana yang Dipakai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com