Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Temukan Indikasi Ponsel Beberapa Pejabat Tinggi Disadap Spyware Pegasus

Kompas.com - 29/07/2022, 19:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Komisi Eropa yang merupakan cabang eksekutif Uni Eropa di Brussels mengatakan, mereka menemukan indikasi ponsel beberapa pejabat tinggi disadap oleh spyware Pegasus.

Dalam surat tertanggal 25 Juli kepada anggota Parlemen Belanda Sophie in 't Veld, Komisaris Kehakiman Uni Eropa Didier Reynders mengatakan, dia diberitahu oleh Apple pada November 2021 tentang kemungkinan smartphone-nya diretas oleh Pegasus.

Surat tersebut telah dilihat oleh kantor berita AFP pada Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Spyware Pegasus: Asal-usul, Cara Kerja, dan Bahayanya

Spyware Pegasus dapat menyalakan kamera ponsel atau mikrofon dan mengambil datanya. Perangkat lunak ini menjadi kontroversi tahun lalu setelah beberapa media melaporkan, pemerintah di berbagai negara menggunakannya untuk memata-matai lawan.

Dalam surat itu Reynders menuliskan, penyelidikan internal tidak mengonfirmasi bahwa Pegasus menginfeksi perangkat pribadi atau profesional dia maupun staf Uni Eropa lainnya.

Namun, "beberapa pemeriksaan perangkat mengarah pada penemuan indikator telah disusupi." Ia menambahkan, "Tidak mungkin menghubungkan petunjuk ini dengan pelaku tertentu dengan pasti."

Dengan alasan keamanan, surat itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang hasil penyelidikan Komisi Eropa yang masih berlangsung.

Sophie in 't Veld ikut berpartisipasi dalam penyelidikan Parlemen Uni Eropa terhadap Pegasus, untuk mengeksplorasi tuduhan penggunaan spyware tersebut oleh pemerintah negara-negara Uni Eropa terutama di Hongaria, Polandia, dan Spanyol.

Baca juga:

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bulan lalu berjanji memperketat pengawasan terhadap dinas rahasia "Negeri Matador", setelah merebak skandal penggunaan Pegasus untuk meretas politisi papan atas.

Skandal itu pecah pada April 2022 ketika Citizen Lab pengawas keamanan siber Kanada mengatakan, ponsel lebih dari 60 orang yang terkait gerakan separatis Catalan disadap menggunakan spyware Pegasus.

Reynders sementara itu berkata, Komisi Eropa telah meminta informasi lebih lanjut ke Hongaria, Polandia, dan Spanyol tentang penggunaan Pegasus.

Baca juga: Polisi Federal Jerman Diam-diam Sudah Beli Spyware Pegasus pada 2019

Hongaria dan Polandia menjawab bahwa penggunaan spyware Pegasus untuk alasan keamanan nasional yang sah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com