Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bentuk Komisi Khusus untuk Selidiki Spyware Pegasus

Kompas.com - 23/07/2021, 18:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel membentuk komisi untuk menyelidiki apakah tuduhan atas perangkat lunak pengawasan ponsel Pegasus yang dibuat oleh NSO Group benar atau tidak.

Pembentukan komisi itu diumumkan oleh kepala Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Israel pada Kamis (22/7/2021).

"Komite pertahanan menunjuk komisi peninjau yang terdiri dari sejumlah kelompok," kata anggota parlemen Ram Ben Barak kepada Radio Angkatan Darat.

Baca juga: Spyware Pegasus: Asal-usul, Cara Kerja, dan Bahayanya

"Ketika mereka menyelesaikan peninjauan, kami akan meminta hasilnya dan menilai apakah kami perlu melakukan koreksi," tambah mantan wakil kepala agen mata-mata Israel Mossad itu dikutip dari AFP.

Spyware Pegasus dituding sebagat alat mengawasi ponsel sejumlah jurnalis, pembela hak asasi manusia, dan 14 kepala negara.

Nomor telepon mereka termasuk dalam sekitar 50.000 target pengawasan potensial, di daftar yang dibocorkan ke kelompok hak asasi Amnesty International dan Forbidden Stories yang berbasis di Paris.

Namun NSO mengatakan, data yang dibocorkan itu bukan daftar target atau target potensial Pegasus.

Kepala eksekutif NSO Shalev Hulio mengatakan kepada Radio Angkatan Darat pada Kamis, dia akan sangat senang jika ada penyelidikan, sehingga mereka dapat membersihkan nama.

Dia juga menuduh ada upaya untuk mencoreng semua industri siber Israel.

Baca juga: Presiden Perancis Ganti Ponsel karena Spyware Pegasus

NSO mengatakan, telah mengekspor spyware Pegasus ke 45 negara dengan persetujuan dari pemerintah Israel.

Hulio juga berujar, mereka tidak dapat mengungkapkan rincian kontraknya karena bersifat rahasia, tetapi akan menawarkan transparansi penuh kepada pemerintah mana pun yang meminta detail lebih lanjut.

Sementara itu Ben Barak mengatakan, prioritas Israel adalah untuk meninjau seluruh masalah pemberian lisensi ini.

Pegasus mengekspos banyak sel teror, katanya, tetapi jika itu disalahgunakan atau dijual ke badan yang tidak bertanggung jawab, ini adalah sesuatu yang perlu diperiksa.

Pegasus dapat masuk ke ponsel tanpa sepengetahuan pengguna, memungkinkan pengaksesnya membaca setiap pesan, melacak lokasi pengguna, dan memanfaatkan kamera serta mikrofon ponsel.

Baca juga: Skandal Spyware Pegasus Buatan Israel Merebak, Ini Kata Presiden Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com