Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Kuno Yunani 2.400 Tahun Lalu: Bertanding Telanjang, Disaksikan Wanita Lajang

Kompas.com - 23/07/2021, 18:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo akan dimulai di stadion tanpa penonton, pada Jumat (23//20217). Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, mengatakan memasuki stadion akan menjadi momen kegembiraan dan juga perasaan lega karena inilah Olimpiade paling bermasalah dalam sejarah karena diselenggarakan di tengah pandemi.

Olimpiade dimulai lebih dari 2.400 tahun lalu di Olympia, di Peloponnese, Yunani.

Setiap empat tahun, sekitar 50.000 orang berdatangan dari seputar Laut Tengah.

Baca juga: Ukraina Minta Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Koreksi Peta

Tak ada medali emas, perak, ataupun perunggu. Pemenangnya akan mendapatkan mahkota rangkaian daun dan buah zaitun. Mereka disambut seperti pahlawan.

Para atlet bertanding untuk mengangkat kejayaan kota mereka dan para pemenang dianggap telah disentuh oleh para dewa.

Namun seperti apa suasana Olimpiade kuno yang dilaksanakan pada tahun 436 Sebelum Masehi?

Bagaimana caranya menuju Olimpia?

Banyak yang melalui zona perang untuk dapat sampai ke Olimpia. Walaupun saat itu ditetapkan gencatan senjata selama pertandingan Olimpiade, namun tetap saja perang berlanjut di sejumlah tempat.

Artinya, para atlet mungkin saja menghadapi pertempuran saat dalam perjalanan dan perlu sangat berhati-hati.

Baca juga: Kaisar Jepang Naruhito Akan Buka Olimpiade Tokyo 2020

Yang boleh masuk ke arena pertandingan hanya pria dan perempuan lajang alias belum menikah. Perempuan yang sudah menikah tidak boleh masuk.

Dengan banyaknya jumlah penonton yang juga berbondong-bondong, perjalanan ke kota Yunani itu juga sangat lambat karena macet.

Di mana mereka tinggal?

Puluhan ribu orang menuju Olimpia yang dianggap sebagai tempat suci dan tak berfungsi penuh sebagai sarana olahraga, dengan prasarana yang sangat minim.

Sayangnya, Olimpia hanya memiliki satu hotel, Leonideo. Harga menginap di sana di luar jangkauan para penonton, sehingga dikhususkan bagi para tamu kehormatan dan pengurus.

Penyewaan tenda dan paviliun dari kanvas tersedia namun banyak yang berminat dan harganya juga sangat mahal.

Jadi saat itu, sebagian besar penonton membawa tenda mereka sendiri. Tetapi ada juga yang tidur di tempat terbuka.

Baca juga: Seberapa Aman Olimpiade Tokyo dari Covid-19?

Bagaimana mencari makanan?

Semua jenis makanan tersedia di luar stadion dan arena pertandingan namun para penjual makanan sengaja menaikkan harga. Jadi para penonton perlu berhati-hati supaya tak terperangkap.

Namun, para penonton ada yang bersabar untuk menunggu sampai hari ketiga pertandingan, karena ada 100 lembu yang dikorbankan sebagai persembahan bagi Dewa Zeus.

Para hari itu, biasanya dilaksanakan saat bulan purnama, menjadi arena panggang lembu.

Sebagian daging disisihkan untuk Dewa Zeus, namun selebihnya dibagikan untuk 50.000 penonton. Jadi tak ada yang akan kelaparan.

Cabang olahraga apa saja yang bisa ditonton? Atlet dalam kondisi telanjang dalam sebagian besar pertandingan

Hari 1

Hari pertama sebagian besar seremonial. Biasanya para atlet diambil sumpahnya untuk mengikuti peraturan, tradisi untuk memastikan bahwa pesta olahraga berbagai cabang olahraga ini berjalan lancar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com