PARIS, KOMPAS.com - Hatice Cengiz, tunangan Jamal Khashoggi jurnalis yang dibunuh di Turkiye, marah karena Presiden Perancis Emmanuel Macron menerima kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang diduga berada di balik pembunuhan calon suaminya itu.
"Saya merasa tersinggung dan marah karena Emmanuel Macron menerima kunjungan pembunuh tunangan saya dengan segala hormat," kata Hatice Cengiz kepada kantor berita AFP pada Kamis (28/7/2022).
Pertemuan Macron dengan Pangeran MBS di Paris terjadi saat negara-negara kuat Barat mencari sumber energi baru, agar tidak terlalu bergantung pada Rusia setelah invasi negara itu ke Ukraina.
Baca juga: Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, Biden dan Pangeran MBS Saling Menyalahkan
Pembunuhan Jamal Khashoggi terjadi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turkiye, pada Oktober 2018 saat ia mengurus dokumen untuk menikahi Hatice Cengiz. Jasadnya dimutilasi.
Penyelidikan PBB menyebutkan bahwa kematian Jamal Khashoggi adalah pembunuhan di luar hukum yang menjadi tanggung jawab Arab Saudi.
Akan tetapi, Pangeran MBS selaku Putra Mahkota Arab Saudi dan pemimpin de facto negara kaya minyak tersebut membantah memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi.
Baca juga:
Hatice Cengiz berujar, "Semua investigasi internasional yang dilakukan sampai sekarang... mengakui tanggung jawab MBS dalam pembunuhan itu."
"Lonjakan harga energi karena perang di Ukraina tidak bisa membenarkan bahwa--atas nama dugaan realpolitik--kita membebaskan orang yang bertanggung jawab atas kebijakan Saudi terhadap lawan politik," tambah tunangan Jamal Khashoggi tersebut.
Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Tidak Terima Keluarga Maafkan Para Pembunuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.