Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunangan Jamal Khashoggi Marah karena Presiden Perancis Terima Kunjungan Pangeran MBS

Kompas.com - 29/07/2022, 17:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Hatice Cengiz, tunangan Jamal Khashoggi jurnalis yang dibunuh di Turkiye, marah karena Presiden Perancis Emmanuel Macron menerima kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang diduga berada di balik pembunuhan calon suaminya itu.

"Saya merasa tersinggung dan marah karena Emmanuel Macron menerima kunjungan pembunuh tunangan saya dengan segala hormat," kata Hatice Cengiz kepada kantor berita AFP pada Kamis (28/7/2022).

Pertemuan Macron dengan Pangeran MBS di Paris terjadi saat negara-negara kuat Barat mencari sumber energi baru, agar tidak terlalu bergantung pada Rusia setelah invasi negara itu ke Ukraina.

Baca juga: Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, Biden dan Pangeran MBS Saling Menyalahkan

Pembunuhan Jamal Khashoggi terjadi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turkiye, pada Oktober 2018 saat ia mengurus dokumen untuk menikahi Hatice Cengiz. Jasadnya dimutilasi.

Penyelidikan PBB menyebutkan bahwa kematian Jamal Khashoggi adalah pembunuhan di luar hukum yang menjadi tanggung jawab Arab Saudi.

Akan tetapi, Pangeran MBS selaku Putra Mahkota Arab Saudi dan pemimpin de facto negara kaya minyak tersebut membantah memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi.

Baca juga:

Hatice Cengiz berujar, "Semua investigasi internasional yang dilakukan sampai sekarang... mengakui tanggung jawab MBS dalam pembunuhan itu."

"Lonjakan harga energi karena perang di Ukraina tidak bisa membenarkan bahwa--atas nama dugaan realpolitik--kita membebaskan orang yang bertanggung jawab atas kebijakan Saudi terhadap lawan politik," tambah tunangan Jamal Khashoggi tersebut.

Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Tidak Terima Keluarga Maafkan Para Pembunuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com