PARIS, KOMPAS.com - Pihak berwenang Perancis pada Rabu (8/12/2021) berusaha mengonfirmasi identitas seorang pria, yang ditangkap karena dicurigai memainkan peran kunci dalam pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018, sementara Arab Saudi bersikeras pria itu adalah “korban salah identitas”.
Pria itu membawa paspor atas nama Khaled Alotaibi. Dia ditangkap oleh polisi perbatasan Perancis di bandara utama Paris pada Selasa (7/12/2021), ketika bersiap naik penerbangan ke Riyadh, kata polisi dan sumber pengadilan melansir AFP.
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Jamal Khashoggi Ditangkap di Paris, Kemungkinan Diekstradisi ke Turki
Pria bernama Khaled Alotaibi adalah salah satu dari 26 orang yang diadili secara “in absentia” oleh Turki, karena menjadi bagian dari regu pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.
Dia juga telah diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS atas perannya dalam pembunuhan itu.
Pria itu ditahan setelah Red Notice Interpol dikeluarkan atas permintaan Turki diaktifkan, saat ia melewati pemeriksaan paspor, kata sumber yang dekat dengan kasus tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Tetapi kedutaan Saudi di Paris mengeluarkan pernyataan pada Selasa (7/12/2021) malam yang mengatakan pria yang ditangkap "tidak ada hubungannya dengan kasus yang bersangkutan" dan menuntut pembebasannya segera.
Sebuah sumber keamanan di Arab Saudi menambahkan bahwa "Khaled Alotaibi" adalah nama yang sangat umum di kerajaan.
Sementara Alotaibi yang menurut Perancis mereka pegang, sebenarnya sedang menjalani hukuman di penjara di Arab Saudi bersama dengan "semua terdakwa dalam kasus ini".
Baca juga: Justin Bieber Diminta Batalkan Konser F1 di Arab Saudi Terkait Kasus Jamal Khashoggi
Dua puluh enam orang Saudi sekarang diadili secara “in absentia” di Istanbul atas pembunuhan dalam proses yang dimulai pada Oktober 2020. Tidak ada pejabat Saudi yang pernah diadili secara langsung di Turki atas pembunuhan tersebut.
Alotaibi juga merupakan salah satu dari 17 orang yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan AS dalam sanksi pada 2018 atas peran mereka dalam pembunuhan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.