Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Optimistis Mampu Hadapi Musim Dingin Tanpa Gas Rusia

Kompas.com - 29/07/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BRUSSELS, KOMPAS.com - Raksasa gas Rusia Gazprom pada Rabu (27/7/2022) kembali mengurangi pengiriman gas ke Jerman melalui jaringan pipa Nord Stream 1. Aliran gas dari Rusia sekarang tinggal 20 persen dari kapasitas normal.

Komisaris Energi Eropa Kadri Simson dalam wawancara dengan DW mengaku optimistis bahwa Uni Eropa akan bertahan musim dingin ini.

Baca juga: Rusia Betulan Pangkas Aliran Gas ke Eropa, Jerman Waspada Penjatahan

Badan Jaringan Jerman Bundesnetzagentur, otoritas pengatur listrik, gas, telekomunikasi, pos dan kereta api juga menyatakan optimistis bahwa fasilitas penyimpanan gas Jerman akan bisa memasok gas pada awal musim dingin mendatang. Bahkan juga dengan tingkat pengiriman gas yang semakin berkurang dari Rusia.

Rusia sebelumnya menyatakan, pengurangan volume pengiriman gas lewat Nord Stream 1 disebabkan oleh kerusakan turbin.

Baca juga: Rusia Pangkas Pasokan Gas ke Eropa, Apa Dampaknya?

Jerman tolak alasan kerusakan turbin

Wakil Direktur Gazprom Vitaly Markelov mengatakan kepada stasiun televisi Rusia Rossiya 2, "Kami memperkirakan akan menerima satu turbin yang diperbaiki dari Siemens sampai Mei, tetapi sampai hari ini kami belum mendapatkan mesin itu."

Juru bicara pemerintah Jerman Christiane Hoffmann menolak klaim Rusia itu dan menyebutnya sebagai permainan kekuasaan.

Baca juga: Gazprom Potong 80 Persen Pasokan Harian Gas Rusia di Pipa Nord Stream

"Seperti sebelumnya, kami tidak melihat (ada) penyebab teknis. Dari sudut pandang kami, tidak ada yang menghalangi pengangkutan turbin ke Rusia," katanya di Berlin.

Hal ini juga didukung oleh Siemens Energy yang telah memperbaiki turbinnya di sebuah fasilitas di Kanada. Siemens menyebutkan semua dokumen sudah lengkap, sisanya adalah tanggung jawab Gazprom.

"Pihak berwenang Jerman sudah melengkapi Siemens Energy dengan semua dokumen yang diperlukan untuk ekspor turbin ke Rusia. Namun, yang hilang adalah dokumen bea cukai untuk impor ke Rusia. Gazprom, sebagai pelanggan, wajib menyediakannya," kata perusahaan itu.

Baca juga: Rusia Lanjutkan Pengiriman Gas ke Eropa via Pipa Nord Stream

Uni Eropa persiapkan situasi darurat di musim dingin

"Kami sudah siap," kata Komisaris Energi Eropa Kadri Simson kepada DW. "Kami tahu bahwa dengan bantuan perusahaan gas yang andal, dengan tingkat penyimpanan yang cukup penuh untuk menyediakan pasokan gas alternatif, juga ketika musim pemanasan mencapai puncaknya," Uni Eropa akan berhasil melewati musim dingin, jelasnya.

Dia juga mengatakan, dukungan untuk agenda darurat gas Uni Eropa yang bertujuan menghemat konsumsi gas sebesar 15 persen di negara-negara anggota, akan memberikan margin keamanan memadai jika Rusia menghentikan sepenuhnya pengiriman gas.

Baca juga: Tanggapi Ancaman Pemangkasan Gas Rusia, Ini yang Dilakukan Uni Eropa

"Langkah-langkah pencegahan akan membantu kita melewati musim dingin ini dengan dampak yang lebih kecil pada PDB kami, dan dampak yang lebih kecil pada industri kita, daripada tidak melakukan apa-apa sekarang," katanya.

"Untuk rumah tangga, penting untuk mengetahui bahwa mereka adalah konsumen yang dilindungi," kata Kadri Simson.

"Jadi, bahkan di bawah skenario terburuk, ketika kami akan kehilangan beberapa bagian pengiriman LNG karena persaingan global dan jika ada musim dingin yang sangat dingin dan panjang, kami akan melindungi (konsumen) rumah tangga," sambungnya.

Baca juga: Eropa Kelimpungan Betul jika Rusia Setop Pasokan Gas Sepenuhnya

Berita video "Gazprom Potong Lagi Pasokan Harian Gas Rusia di Pipa Nord Stream 1" dapat disimak di bawah ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global
Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com