Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Lanjutkan Pengiriman Gas ke Eropa via Pipa Nord Stream

Kompas.com - 21/07/2022, 14:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Rusia pada Kamis (21/7/2022) melanjutkan pengiriman gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream  setelah dihentikan selama 10 hari karena perawatan rutin.

"Sudah bekerja," kata juru bicara Nord Stream dikutip dari kantor berita AFP, tanpa menyebutkan jumlah gas yang dikirim.

Pemerintah Jerman sempat khawatir Rusia tidak akan membuka lagi pipa gas Nord Stream setelah perbaikan terjadwalnya selesai. Mereka juga yakin Rusia mengurangi pasokan sebagai balasan sanksi Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Rusia Pangkas 60 Persen Gas Melalui Pipa Nord Stream, Jerman Desak Warga Kurangi Penggunaan Energi

Menurut data yang diberikan oleh Gazprom raksasa energi milik negara Rusia ke Gascade operator pipa di Jerman, 530 gigawatt per jam (GWh) gas Rusia akan dikirimkan pada siang hari waktu setempat.

Namun, itu baru 30 persen dari kapasitas pipa gas Nord Stream, kata Klaus Mueller presiden regulatir energi Jerman yaitu Federal Network Agency, di Twitter.

Gazprom memangkas sekitar 40 persen pasokan gas Rusia ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1 dalam beberapa pekan terakhir, dengan menyalahkan tidak adanya turbin gas Siemens yang sedang diperbaiki di Kanada.

Akan tetapi, Pemerintah Jerman menolak penjelasan Gazprom tersebut.

Pipa gas Rusia Nord Stream 1 di bawah Laut Baltik ditutup sejak 11 Juli untuk menjalani perawatan rutin tahunan.

Menurut para ahli, kalaupun pasokan gas Rusia sudah dikirim lagi 40 persen, itu masih belum cukup untuk menangkal krisis energi di Eropa pada musim dingin kali ini.

Baca juga:

Adapun Komisi Eropa pada Rabu (20/7/2022) mendesak negara-negara Uni Eropa mengurangi permintaan gas alam sebesar 15 persen selama beberapa bulan mendatang, untuk mengamankan stok musim dingin dan menghindari pemerasan Rusia.

Sambil mengumumkan rencana darurat, komisaris Uni Eropa juga meminta negara-negara anggota memberikan Brussels wewenang memberlakukan penjatahan energi utama jika pasokan gas Rusia ke "Benua Biru" dipotong.

Tahun lalu Rusia menyumbang 40 persen dari total impor gas Uni Eropa. Gangguan lebih lanjut terhadap pasokan juga akan mengakibatkan harga konsumen lebih tinggi dan meningkatkan risiko resesi mendalam.

"Rusia memeras kami," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada wartawan.

"Rusia menggunakan energi sebagai senjata, dan oleh karena itu dalam hal apa pun apakah itu pemutusan sebagian besar gas Rusia atau pemutusan total... Eropa harus siap," lanjutnya.

Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream, Proyek Raksasa yang Mengirim Gas ke Eropa

Lalu apa yang terjadi jika gas Rusia disetop sepenuhnya ke Eropa? Simak prediksinya dalam video berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com