Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Rusia Sarankan Pekerja Konstruksi Korut Diterjunkan Bangun Donbass

Kompas.com - 20/07/2022, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Para pekerja konstruksi Korea Utara disarankan untuk dikirim ke Ukraina timur, alias Donbass, yang diduduki Rusia guna membangun kembali wilayah tersebut yang porak-poranda akibat perang.

Permintaan tersebut disampaikan Duta Besar Rusia untuk Korea Utara Alexander Matsegora kepada harian pro-Kremlin, Izvestia, Selasa (19/7/2022).

Matsegora juga memuji para pekerja konstruksi Korea Utara yang menurutnya sangat berkualitas, pekerja keras, dan mau bekerja dalam kondisi yang paling sulit.

Baca juga: Zelensky Ungkap Betapa Pentingnya Donbass...

“Para pekerja dari Korea akan menjadi aset dalam tugas serius memulihkan fasilitas sosial, infrastruktur, dan industri (di Donbass) yang dihancurkan oleh Ukronazis (sindiran kepada Pemerintah Ukraina) yang mundur,” kata Matsegora.

Pekan lalu, Korea Utara resmi mengakui dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri yang dibeking Rusia, Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.

Pemimpin Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin memuji pengakuan Korea Utara sebagai kemenangan diplomasi untuk wilayah tersebut.

Dia juga berharap dapat bekerja sama secara aktif dan bermanfaat dengan Korea Utara, sebagaimana dilansir The Moscow Times.

Baca juga: AS dan Ukraina Bahas Kiriman Roket yang Lebih Kuat untuk Cegah Rusia Kuasai Donbass

Menurut Matsegora, Korea Utara, Republik Rakyat Donetsk, dan Republik Rakyat Luhansk memiliki prospek yang luas untuk menjalin kerja sama bilateral.

Dia juga berharap, Korea Utara dan kedua wilayah yang dikuasai kelompok separatis tersebut dapat menjalin hubungan perdagangan yang saling menguntungkan.

“Mitra Korea kami sangat tertarik dengan suku cadang dan unit yang diproduksi di sana, dalam memperbarui basis produksi mereka,” kata Matsegora.

Rusia telah dilaporkan mengirim guru, pekerja konstruksi, dan pekerja lainnya ke Ukraina timur untuk “membangun kembali” wilayah tersebut setelah invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Perang Ukraina: Mengapa Donbass Jadi Target Minimum Invasi Rusia Saat Ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com